Teknik Propaganda Ke-5: Memanfaatkan Slogan Dan Lambang

Teknik Propaganda Ke-5: Slogan Dan Simbol
ARTIKEL INI merupakan lanjutan dari artikel Teknik Propaganda Ke-4: Memanipulasi Emosi dan merupakan bagian dari rangkaian artikel bersambung dengan topik utama Ciri Kultus: Menggunakan Propaganda Informasi yang dilakukan oleh organisasi Saksi Yehuwa, sang maestro propagandis untuk mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi pengikutnya, Saksi-Saksi Yehuwa demi kepentingannya. Untuk memahami apa itu propaganda dan cara kerjanya, silahkan klik Ciri Kultus: Menggunakan Propaganda Informasi yang merupakan awal artikel bersambung ini. Semua bahasan tentang propaganda ini didasarkan pada majalah Sedarlah! edisi 22/6/2000, hlm. 4-8* 

Majalah Sedarlah! edisi 22/6/2000 membahas 5 teknik propaganda dan sebagian telah saya bahas teknik tersebut di:
  1. Ciri Kultus: Menggunakan Propaganda Informasi
  2. Taktik Propaganda Pertama: Dusta, Dusta!
  3. Propaganda Dusta: Pemilihan Budak Setia Dan Bijaksana
  4. Taktik Propaganda Ke-2: Melakukan Generalisasi
  5. Taktik Propaganda Ke-3: Memberi julukan (name calling)
  6. Taktik Propaganda Ke-4: Memanipulasi Emosi

Saya sangat menyarankan Saudara membaca bagian dari artikel-artikel sebelumnya agar bisa memahami uraian topik tentang propaganda dengan baik dan tuntas.

Sekarang waktunya kita membahas teknik propaganda ke-5 seperti yang diuraikan dalam majalah Sedarlah! yaitu: memanfaatkan slogan dan lambang berikut ini:
Slogan dan Lambang

Slogan adalah pernyataan samar-samar yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan pandangan atau tujuan. Karena samar-samar, orang mudah menyetujuinya.

Misalnya, selama konflik atau krisis nasional, para penghasut massa mungkin menggunakan slogan-slogan seperti ”Benar atau salah tetap negaraku”, ”Tanah Air, Agama, Keluarga”, atau ”Merdeka Atau Mati”. Namun, apakah kebanyakan orang menganalisis dengan saksama masalah sesungguhnya yang tersangkut dalam krisis atau konflik itu? Atau, apakah mereka hanya menerima begitu saja apa yang mereka dengar? . . . .

Propagandis juga memiliki beragam lambang dan tanda untuk menyampaikan pesannya—salvo 21 senapan, penghormatan militer, bendera. Kasih kepada orang-tua juga dimanfaatkan. Dengan demikian, lambang-lambang seperti tanah air, ibu pertiwi, atau gereja ibu adalah perangkat berguna di tangan pembujuk yang lihai.

Jadi, seni propaganda yang licik dapat melumpuhkan pikiran, mengaburkan nalar serta daya pengamatan, dan menyulut pribadi-pribadi agar bertindak secara massal. Bagaimana Anda dapat melindungi diri?
Ya, apa yang disampaikan oleh majalah Sedarlah! tidak keliru. Propagandis piawai memanfaatkan slogan dan simbol/lambang dalam berpropaganda untuk mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku target korbannya. Dan kita akan mempelajarinya dengan mengajukan pertanyaan apakah slogan itu? Menurut wikipedia, slogan adalah “motto atau frasa yang dipakai pada konteks politik, komersial, agama, dan lainnya, sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan yang mudah diingat”. Slogan itu dapat berupa kalimat pendek dan dapat juga berupa pe-label-an dan agar orang mengingatnya maka slogan itu direpetisi (diulang-ulang) penyampaiannya. Contoh slogan politik telah diberikan dalam majalah Sedarlah! yaitu “Benar atau salah tetap negaraku” sedangkan dalam konteks komersial misalnya slogan perusahaan air minum merk Aqua berslogan “Aqua, Kebaikan Alam, Kebaikan Hidup”. Bagaimana dengan slogan agama, apakah organisasi Saksi Yehuwa memiliki slogan agama? You bet! Organisasi Menara Pengawal banyak memberikan slogan-slogan bagi dirinya (tentunya yang positif) dan sebaliknya slogan buruk dan jahat bagi organisasi Kristen lainnya.

Misalnya, slogan yang baik dan positif untuk organisasi Yehuwa adalah:

  • Hamba setia dan bijaksana
  • Organisasi Allah
  • Para pengikut Yesus ”bukan bagian dari dunia”
  • Organisasi Yehuwa Seperti Seorang Ibu

  • Sedangkan slogan yang buruk dan negatif yang disematkan kepada organisasi Kristen yang menolak ajaran Saksi Yehuwa berslogan:

  • Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia
  • Filsafat kafir, seperti Tritunggal dan kekekalan jiwa manusia

  • Bagaimana dengan lambang? Jika “ketupat” melambangkan perayaan hari raya Idul Fitri, maka organisasi Saksi Yehuwa melambangkan “organisasi Yehuwa” ini sebagai seorang “ibu” sedangkan “Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia” dilambangkan seorang “wanita pelacur”.

    Bagi pembaca yang kurang memahami slogan-slogan “Budak atau Hamba Setia dan Bijaksana” dan “Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia”, silahkan klik Konsep Hamba dan Budak Setia Dan Badan Pimpinan untuk memahami apa itu budak atau hamba dan dampaknya bagi Saksi Yehuwa. Sedangkan “Babilon Besar” dijabarkan:
    Imperium agama palsu sedunia, mencakup semua agama yang ajaran dan praktek-prakteknya tidak selaras dengan ibadat sejati kepada Yehuwa, satu-satunya Allah yang benar. Setelah Air Bah pada zaman Nuh, agama palsu mulai di Babel (belakangan dikenal sebagai Babilon). (Kej. 10:8-10; 11:4-9) Lambat laun, kepercayaan dan praktek-praktek agama yang bersifat Babilon tersebar ke banyak negeri. Jadi, Babilon Besar menjadi nama yang cocok untuk agama palsu secara keseluruhan. (Bertukar Pikiran, hlm. 69)
    Jika Saudara sudah memahami apa itu slogan dan lambang, sekarang waktunya kita mengaplikasikan kutipan di majalah Sedarlah! di atas dan menggantinya — yang berwarna merah — dengan slogan dan lambang milik organisasi Saksi Yehuwa untuk membuktikan bagaimana pas slogan dan lambang tersebut digunakan organisasi Saksi Yehuwa untuk melumpuhkan pikiran dan mengaburkan daya nalar para anggotanya, Saksi Yehuwa. Ini pernyataan awal kutipan:
    Misalnya, selama konflik atau krisis nasional, para penghasut massa mungkin menggunakan slogan-slogan seperti ”Benar atau salah tetap negaraku”, ”Tanah Air, Agama, Keluarga”, atau ”Merdeka Atau Mati”. Namun, apakah kebanyakan orang menganalisis dengan saksama masalah sesungguhnya yang tersangkut dalam krisis atau konflik itu? Atau, apakah mereka hanya menerima begitu saja apa yang mereka dengar? . . . lambang-lambang seperti tanah air, ibu pertiwi, atau gereja ibu adalah perangkat berguna di tangan pembujuk yang lihai
    Sekarang saya ganti dengan istilah slogan dan lambang milik organisasi Saksi Yehuwa sebagai berikut, misalnya kata nasional menjadi organisasi Allah dan seterusnya:
    Misalnya, selama konflik atau krisis organisasi Allah, budak setia dan bijaksana mungkin menggunakan slogan-slogan seperti ”Benar atau salah tetap organisasi Yehuwa . . .” Namun, apakah Saksi-Saksi Yehuwa menganalisis dengan saksama masalah sesungguhnya yang tersangkut dalam krisis atau konflik itu? Atau, apakah Saksi-Saksi Yehuwa hanya menerima begitu saja apa yang mereka dengar? . . . lambang-lambang seperti organisasi Allah sebagai seorang ibu adalah perangkat berguna di tangan pembujuk yang lihai
    Sudahkah Saudara melihat dan memahami betapa cocok dan pas penggantian istilah-istilah dalam kutipan majalah Sedarlah! dengan slogan dan simbol dari organisasi Saksi Yehuwa? Termasuk penggunaan kata “ibu” yang biasa digunakan propagandis juga digunakan oleh Saksi Yehuwa menggambarkan organisasinya sebagai seorang ibu.

    Jika Saksi-Saksi Yehuwa mendengar atau membaca hal ini, apakah reaksinya? Akankah ia menganalisa dengan saksama masalah sesungguhnya siapa dan apa itu sebuah organisasi yang mengklaim dirinya sebagai organisasi Allah ataukah ia hanya menerima begitu saja apa yang mereka dengar dan baca dengan bersikukuh benar atau salah tetap organisasi Yehuwa? Saya percaya pikiran dan sikap Saksi Yehuwa adalah mereka akan bersikukuh benar atau salah tetap organisasi Yehuwa! Mengapa demikian? Sangat sederhana, setiap Saksi Yehuwa sudah terbiasa hidup dalam sebuah propaganda slogan dan lambang yang diinternalisasikan dalam proses pembelajaran di Balai Kerajaan sehingga pada akhirnya mampu melumpuhkan pikiran, mengaburkan nalar serta daya pengamatan! Persis seperti apa yang dikatakan organisasi. Buktinya? Begitu banyak Saksi-Saksi Yehuwa yang membaca blog ini tetapi ketika membaca artikel Dusta-Dusta Organisasi Saksi Yehuwa ia menulikan telinga dan menutup mata dan tetap saja memilih untuk berada di dalam organisasi meskipun tahu secara akal sehat dan nalar yang baik tidak mungkin Allah Yehuwa menggunakan organisasi ini sebagai saluran komunikasi-Nya jika menggunakan dusta untuk mendukung doktrinnya. 

    Bagaimana Saudara dapat terhindar menjadi korban propaganda? Organisasi Saksi Yehuwa menyingkapkan beberapa hal dan saya membahas 2 hal saja di artikel Jangan Jadi Korban Propaganda Organisasi Yehuwa untuk jawabannya dan merupakan kelanjutan terakhir dari rangkaian tentang teknik propaganda yang digunakan oleh grup kultus seperti organisasi Saksi Yehuwa.

    Bagaimana pendapat Saudara?

    1. Fakta Saksi Yehuwa Sebuah Kultus
    2. Apakah Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
    3. Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah Ke Rumah?


    Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. 16 Dari buah-buahnya kamu akan mengenali mereka. Mat. 7:15-16, NW)

    * Dapat diakses di http://jw.org: http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102000442

    .