Taktik PROPAGANDA Ke-2: Melakukan GENERALISASI

Teknik PROPAGANDA: Lakukan GENERALISASI
PEMBAHASAN ARTIKEL ini merupakan kelanjutan dari artikel Ciri Kultus: Menggunakan Propaganda Informasi. Silahkan klik artikel tersebut agar Saudara memahami apa itu propaganda, tujuan dan bagaimana organisasi Saksi Yehuwa terbukti dan secara efektif menggunakan propaganda informasi di dalam publikasinya — majalah Sedarlah! 7 Sep. 2009 hlm. 29 — untuk menyesatkan dan menjebak pembacanya agar percaya bahwa organisasi Saksi Yehuwa menjunjung tinggi dan menghormati kebebasan beragama diantara pengikutnya, Saksi-Saksi Yehuwa, padahal fakta akan kondisi dan peraturan sebenarnya yang diterapkan dan berlaku di dalam organisasi Saksi Yehuwa tidaklah demikian.

Jika Saudara sudah membacanya, mari kita lanjutkan pembahasan saya tentang taktik propaganda berdasarkan publikasi majalah Sedarlah! 22/6/2000, hlm. 3-11*. Menurut majalah Sedarlah!, siasat atau taktik propaganda yang pertama paling praktis dan efektif yang dilakukan seorang propagandis adalah dengan menggunakan dusta.  Dalam artikel 2 buah artikel yaitu Taktik PROPAGANDA Informasi: Dusta, Dusta! dan PROPAGANDA DUSTA: Pemilihan Budak Setia Dan Bijaksana telah dibuktikan bagaimana organisasi Saksi Yehuwa menggunakan propaganda dusta di dalam publikasinya untuk mempengaruhi pikiran serta perilaku orang-orang, khususnya para anggotanya; Saksi Yehuwa.

Nah, lebih lanjut majalah Sedarlah! edisi 22/6/2000 halaman 6 mengatakan taktik propaganda kedua yang digunakan propagandis untuk memanipulasi informasi adalah dengan melakukan generalisasi:
Mengadakan Generalisasi

Taktik propaganda lainnya yang sangat sukses adalah generalisasi. Generalisasi cenderung mengaburkan fakta-fakta penting tentang masalah yang sebenarnya sedang dipersoalkan, dan sering digunakan untuk menurunkan derajat seluruh kelompok masyarakat.
Ya, benar. Organisasi Saksi Yehuwa tidaklah keliru mengatakan generalisasi yang efektif dapat mengaburkan fakta-fakta penting tentang masalah yang sebenarnya sedang dipersoalkan dan sering digunakan untuk menurunkan derajat seluruh kelompok tertentu. Mengapa demikian dan apa itu generalisasi?

Kita lihat definisi generalisasi dari Wikipedia** berikut ini:
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:

    1. Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
    2. Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
    Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Contoh kesalahannya:

    Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Dari contoh wikipedia tersebut cukup jelas bagaimana generalisasi dapat menyesatkan yaitu jika seseorang mengeneralisasi “semua bintang sinetron berparas cantik” sangatlah keliru dan menyesatkan karena faktanya tidaklah semua bintang sinetron itu cantik karena ada Omas yang juga bintang sinetron tetapi tidak cantik.

Sekarang waktunya kita lihat bagaimana organisasi menggunakan teknik propaganda generalisasi di dalam publikasinya, misalnya:
Ada kesejajaran lain antara ibadat para penyembah anak lembu di Israel dan ibadat Susunan Kristen. Meskipun sebagian orang yang mengaku Kristen menerima kebenaran dari Firman Allah, ibadat Susunan Kristen itu sendiri tidak dimotivasi oleh kasih yang murni kepada Allah. Jika dimotivasi oleh kasih, Susunan Kristen tentunya akan bertekad untuk menyembah Yehuwa ”dengan roh dan kebenaran” karena ibadat seperti itulah yang menyenangkan Allah. (Yohanes 4:24) Lagipula, Susunan Kristen tidak ’membiarkan keadilan keluar bergulung-gulung seperti air, dan keadilbenaran seperti aliran deras yang senantiasa mengalir’. Sebaliknya, ia selalu mengencerkan tuntutan moral Allah. Ia mentoleransi percabulan serta dosa-dosa bejat lain dan bahkan memberkati perkawinan kaum homoseks! (Menara Pengawal, 15/11/2004, hlm. 22)
Organisasi Saksi Yehuwa mengeneralisasi seluruh denominasi kekristenan (kecuali Katolik) sebagai “Susunan Kristen”. Di dalam kutipan tersebut Susunan Kristen (seluruh denominasi Kristen) dikatakan “mentoleransi percabulan serta dosa-dosa bejat lain dan bahkan memberkati perkawinan kaum homoseks”. Apakah memang demikian? Ada 2 generalisasi yang patut kita perhatikan di sini, pertama, Menara Pengawal mengatakan Susunan Kristen “mentoleransi percabulan serta dosa-dosa bejat laintanpa menyebut secara spesifik percabulan serta dosa-dosa bejat yang bagaimana bentuknya. Jadi istilah “Susunan Kristen” dan kalimat “percabulan serta dosa-dosa bejat lain” merupakan suatu propaganda generalisasi yang dilakukan oleh organisasi Saksi Yehuwa karena faktanya mayoritas denominasi Kristen menentang percabulan dan dosa-dosa bejat lain [entah apapun juga itu saya tidak tahu karena tidak spesifik]. Padahal jika organisasi Saksi Yehuwa mau jujur terhadap diri sendiri, beberapa tahun belakangan ini bahkan organisasi Saksi Yehuwa diterpa badai kasus pedofilia di dalam sidangnya. Silahkan klik Skandal Seksual - Pedofilia Saksi Yehuwa.

Kedua, Menara Pengawal mengeneralisasi seluruh denominasi gereja Kristen (Susunan Kristen) “memberkati perkawinan kaum homoseks”. Apakah memang demikian? Tentunya saya harus diakui bahwa ada sedikit (sekali) denominasi Kristen mempraktekkan hal ini. Tetapi jelas tidak semuanya karena lebih banyak denominasi Kristen yang menentang hal yang demikian. Untuk jelasnya kita lihat di Wikipedia*** me-list pandangan beberapa denominasi Kristen di Amerika tentang homoseks. 

Jadi jelas bahwa organisasi Saksi Yehuwa telah melakukan propaganda generalisasi dalam publikasinya untuk mengaburkan fakta-fakta penting dan pada saat yang sama untuk melecehkan dan memfitnah seluruh denominasi Kristen yang ada.

Kita lihat contoh lainnya dengan memperhatikan kutipan berikut:
Sejak Darwin mempublikasikan Origin of Species tahun 18 klerus [rohaniwan] telah mendukung teori evolusi.

Berbeda tajam dengan para klerus Susunan Kristen, bagaimanapun, Saksi Yehuwa secara konsisten menaruh kepercayaan mereka, bukan pada evolusi, tetapi dalam Alkitab. Volume Satu Studies in the Scriptures (1886), presiden pertama Watch Tower Society, mengatakan teori evolusi adalah "bertentangan dengan akal manusia dan dengan Alkitab." Sejak saat itu banyak publikasi Watcth Tower Society telah mendukung Alkitab dalam masalah evolusi. Pendirian tegas yang telah diambil Saksi Yehuwa dalam hal ini cukup diketahui.

EVER since Darwin published The Origin of Species in 1859 the clergy have supported the evolution theory.

In crisp contrast with the clergy of Christendom, however, Jehovah’s witnesses have consistently put their trust, not in evolution, but in the Bible. Volume One of Studies in the Scriptures (1886), by the first president of the Watch Tower Society, said the theory of evolution is “as contrary to human reason as to the Bible.” Since that time numerous Watch Tower Society publications have supported the Bible in the evolution issue. The unequivocal stand that Jehovah’s witnesses have taken in this respect is well known. (Awake!, 22 Oct. 1973, hlm. 28)
Dalam kutipan ini sangat jelas publikasi Menara Pengawal mengeneralisasi seluruh klerus Susunan Kristen mendukung teori evolusi karena tidak menyebutkan secara spesifik rohaniwan denominasi Kristen mana yang mendukung teori tersebut. Meskipun ada klerus denominasi Kristen tertentu yang memang mendukung tetapi jelas lebih banyak lagi yang menentangnya. Perhatikan kembali kutipan tersebut yaitu dengan sengaja mengkontraskan pendirian Saksi Yehuwa yang tegas menentangnya. 

Tentunya kita bertanya-tanya apakah sih tujuan generalisasi — selain dari upaya untuk mengaburkan masalah yang sebenarnya, memfitnah dan menurunkan derajat seluruh denominasi Kristenan — yang dilakukan organisasi Saksi Yehuwa? Perhatikan kutipan pengontrasan antara seluruh klerus yang dituduh mendukung teori evalusi dengan Saksi-Saksi Yehuwa yang dengan tegas menentangnya. Ya, teknik generalisasi lihai dapat juga digunakan untuk menciptakan pola pikir hitam putih (black white thinking) di dalam hati dan pikiran Saksi-Saksi Yehuwa, yaitu di mana Saksi-Saksi Yehuwa memandang dan menganggap seluruh denominasi Kristen sebagai jahat dan murtad karena melawan Alkitab dengan mendukung teori evolusi dan sebaliknya menganggap organisasi Saksi Yehuwa sebagai satu-satunya yang baik dan benar karena mendukung dan melaksanakan ajaran Alkitab. Silahkan klik di Pola Pikir Saksi Yehuwa: Hitam Putih untuk memahaminya.

Bagaimana pendapat Saudara?

Apakah Teknik propaganda ke-3? Silahkan klik artikel Taktik Propaganda Ke-3: Memberi Julukan yang merupakan lanjutan dari artikel bersambung ini.

Artikel Terkait:
1. Fakta Saksi Yehuwa Suatu Kultus
2. Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah Ke Rumah?


Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. Dari buah-buahnya kamu akan mengenali mereka. Tidak pernah orang mengumpulkan buah anggur dari tanaman berduri atau buah ara dari rumput duri, bukan? Demikian pula setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna (Mat. 7:15-17)


*     Dapat dibaca di jw.org: http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102000441
**   http://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi
***  http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Christian_denominational_positions_on_homosexuality

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.