Bisakah Saksi Yehuwa Ambil Keputusan Berdasarkan Hati Nurani? Tidak!

jw.org/id melakukan propaganda informasi yang menyesatkan pembacanya di internet
Propaganda Dusta Saksi Yehuwa Melalui jw.org
SEBUAH PEPATAH BIJAKSANA mengatakan “Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya saja”. Maksud pepatah itu adalah janganlah kita menilai sesuatu hanya berdasarkan tampilan luarnya saja, tanpa memeriksa isi dalamnya karena penampakan luar [bisa berupa cara berpakaian, kesopanan dan hal lain-lainnya yang kelihatan positif] dapat mengecoh dan menipu kita. Jika Saudara banyak menggunakan angkutan umum memahami bahwa para pencopet memanfaatkan pepatah tersebut untuk mengecoh dan penipu korbannya.  

Alkitab mengatakan “Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang” (2 Kor. 11:14, baca Kultus: Seperti Iblis Menyamar Malaikat Terang). Demikian juga organisasi Saksi Yehuwa sebagai grup kultus melalui jw.org/id memanfaatkan propaganda informasi untuk menyesatkan orang-orang tulus yang ingin mengetahui tentang gerakan ini. (baca Ciri Kultus: Menggunakan Propaganda Informasi). Mau buktinya?

Dalam situs resmi Saksi Yehuwa: jw.org/id bagian Pertanyaan Umum menyatakan tentang Saksi-Saksi Yehuwa sebagai berikut:

12. Organisasi. Kami diatur dalam sidang-sidang jemaat. Setiap sidang diurus oleh suatu badan penatua. Tapi, para penatua kami berbeda dengan golongan pendeta. Mereka tidak digaji. (Matius 10:8; 23:8) Tidak ada perpuluhan dan kolekte di pertemuan ibadah kami. (2 Korintus 9:7) Semua kegiatan kami didukung oleh sumbangan sukarela dan nama para penyumbang tidak diumumkan.

Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia mendapat arahan dari sekelompok kecil orang Kristen berpengalaman yang disebut Badan Pimpinan, yang melayani di kantor pusat kami.—Matius 24:45.


13. Persatuan. Di seluruh dunia, kami dipersatukan karena kepercayaan kami. (1 Korintus 1:10) Kami juga berupaya keras agar tidak ada perpecahan akibat perbedaan suku, bangsa, atau status sosial. (Kisah 10:34, 35; Yakobus 2:4) Meski begitu, persatuan kami tidak membatasi kami untuk mempunyai pilihan masing-masing. Tiap Saksi Yehuwa membuat keputusan berdasarkan hati nuraninya sesuai dengan prinsip Alkitab.—Roma 14:1-4; Ibrani 5:14. 
Perhatikan kalimat berwarna merah tersebut yang sengaja saya buat. Pertanyaannya; apakah yang salah dan dapat menipu orang dari pertanyaan tersebut? JW.ORG ingin meyakinkan  publik bahwa setiap Saksi Yehuwa memiliki kebebasan untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan hati nuraninya. Dan ironisnya, bahkan setiap Saksi-Saksi Yehuwa [terkecoh dan tertipu tentunya] percaya memiliki kebebasan demikian. Faktanya? Tidak! Setiap Saksi Yehuwa tidak dapat membuat keputusan berdasarkan hati nuraninya! Faktanya, jika ada seorang Saksi Yehuwa memiliki pemahaman yang berbeda dengan arahan badan pimpinan (para pemimpin tertinggi Saksi-Saksi Yehuwa) maka ia akan ditegur oleh penatua dan jika bersikukuh dengan pemahamannya maka akan dipecat yang dapat berakibat fatal yaitu pemutusan hubungan kekeluargaan. Baca Aturan Menara Pengawal: Putusnya Keluarga

Pertanyannya; bagaimana mungkin dan di mana logikanya?

Saya adalah pengamat akan ajaran Saksi Yehuwa bukan hanya dari sisi doktrin tetapi juga perspektif psikologi kultus. Salah satu ciri dari grup kultus adalah pemanfaatan teknik propaganda informasi untuk menipu orang. Jika Saudara tidak percaya dengan apa yang saya katakan ini, silahkan Anda tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini jika bertemu dengan seorang Saksi Yehuwa untuk kebenarannya. Jika ia cukup jujur, maka ia akan menyetujui apa yang saya uraikan. Kita mulai: 

1. Dari Manakah Sumber Doktrin Saksi Yehuwa: Alkitab atau badan pimpinan?

Meskipun seorang Saksi Yehuwa percaya dan mengira keyakinannya bersumber hanya pada Alkitab. Tetapi faktanya; tidak demikian. Seluruh ajaran Saksi Yehuwa bersumber dari tafsiran badan pimpinan atau hamba setia bijaksana berdasarkan Mat. 24: 42-45 — mengklaim dirinya sebagai juru bicara Allahatas Alkitab. Kepada kelompok inilah setiap Saksi Yehuwa menggantungkan makanan rohaninya sehingga kelompok ini merupakan penyembahan berhala modern mereka. Tanpa publikasi terbitan Lembaga Menara Pengawal, para Saksi Yehuwa tidak akan dapat belajar Alkitab karena publikasi tersebut diyakini bersumber ilahi. Saksi Yehuwa yang Saudara temui tidak dapat menafsirkan Alkitab berdasarkan upayanya sendiri. Ia mengandalkan arahan dari golongan hamba setia ini untuk menafsirkan Alkitab. Jadi apapun ayat Alkitab yang ditafsirkan oleh golongan hamba ini, para Saksi Yehuwa wajib mengikutinya karena dianggap kehendak golongan hamba adalah sama dengan kehendak Yehuwa dan jika ia melawan; maka ia akan dianggap memberontak terhadap Allah Yehuwa sendiri (Baca juga Berpikir Mandiri dan Berpendapat Bebas, Bolehkah Bagi Saksi?):

Sejak “hamba setia dan bijaksana” dipercayakan atas seluruh kepunyaan sang Tuan, marilah kita miliki pemahaman mental yang sesuai bahwa apapun yang dilakukan “hamba setia” adalah untuk kebaikan kita. Dengan demikian, hamba setia memenuhi kewajibannya dalam menyelesaikan pekerjaan Yehuwa. Karena itu, kehendak sang hamba adalah kehendak Yehuwa. Melawan sang hamba berarti melawan Allah. Sikap mental yang sesuai terhadap arahan sang hamba sesuai dengan masyarakat dunia baru.

Since the “faithful and discreet slave” has been entrusted with all the Master’s goods, then let us view with proper mental perception that whatever the ‘faithful slave’ does is for our good. The slave is thereby fulfilling its own obligation before Jehovah in getting His work done. Therefore the slave’s will is Jehovah’s will. Rebellion against the slave is rebellion against God. A proper mental attitude toward the slave’s direction is a part of keeping pace with the New World society. (Watchtower 1/6 1956 hlm. 346)
Tentunya, klaim sepihak kelompok hamba sebagai grup satu-satunya yang memiliki hak prerogatif dalam menafsirkan Alkitab terbukti kepalsuannya ketika dipertanyakan keabsahannya berdasarkan Alkitab yaitu di manakah ayat yang menyatakan bahwa hanya golongan hamba yang berhak menafsirkan Alkitab? Tentunya tidak ada sama sekali, bukan? Klaim golongan hamba ini tidak ada dasar Alkitabnya dan faktanya telah berhasil mengelabui para anggotanya. (baca Mengapa Saksi Yehuwa Mengultuskan Konsep Hamba Setia?)

2. Mengikuti Prinsip Alkitab atau Tafsiran Badan Pimpinan/Golongan Hamba?

Hal ini menyangkut teknik psikologi yang disebut sebagai double standard atau indirect directives (baca di sini untuk memahaminya). Jadi ketika jw.org/id berkata, “Tiap Saksi Yehuwa membuat keputusan berdasarkan hati nuraninya sesuai dengan prinsip Alkitab” maksudnya adalah tiap Saksi Yehuwa membuat keputusan berdasarkan apa yang ditafsirkan oleh badan pimpinan atas Alkitab, bukan pada prinsip Alkitab. Misalnya, pada kasus pelarangan transfusi darah bagi para Saksi didasarkan pada beberapa ayat Alkitab; “jangan makan darah” di Kejadian 9:4, Imamat 17:14, dan “Jauhkan diri dari darah” di Kisah 15:20 ditafsirkan menjadi “dilarang transfusi darah”. Padahal tidaklah sama antara makan darah dengan transfusi darah. Namun demikian, badan pimpinan menyamakan istilah makan darah dengan transfusi darah. Baca Analogi Transfusi Sama Dengan Makan Darah?  

Atau tafsiran sepihak lainnya dari badan pimpinan tentang kehadiran Yesus yang diklaim telah terjadi pada tahun 1914 berdasarkan hitung-hitungan angka-angka yang ada di Alkitab yang sebenarnya seperti mencari kode togel.  

Tentunya kepalsuan tafsiran gologan hamba ini dengan mudah dijungkir-balikkan dengan pertanyaan sederhana yaitu jika memang Allah melarang transfusi darah maka bisakah seseorang dengan membaca Alkitab saja [tanpa bimbingan tafsiran badan pimpinan] mencapai suatu kesimpulan bahwa makan darah itu sama dengan transfusi darah? Tentunya tidak, bukan? Padahal jika Allah memang melarang transfusi darah maka sewajarnya Allah melarangnya dengan tegas dan jelas dalam Alkitab. Faktanya, tidak ada seorang pun dengan daya nalar yang sehat dapat menyimpulkan bahwa larangan makan darah sama juga dengan transfusi darah

Demikian juga dengan keyakinan Saksi Yehuwa tentang kehadiran Kristus 1914. Jika Saudara bertemu dengan seorang Saksi, tolong tanyakan kepadanya: Bisakah seseorang dengan membaca Alkitab saja [tanpa bantuan gologan hamba] dapat menyimpulkan bahwa Yesus telah hadir tahun 1914? Tentunya tidak dapat, bukan? Padahal tentang kehadiran Kristus sangat penting bagi orang Kristen. Tetapi mengapa seseorang dengan membaca Alkitab saja tidak mungkin dapat menyimpulkan seperti yang diajarkan badan pimpinan?

3. Saksi Yehuwa Tidak Boleh Memiliki Gagasan Pribadi Atas Pemahaman Alkitab

Setelah seorang Saksi Yehuwa tidak boleh menafsirkan Alkitab berdasarkan pemahamannya sendiri, melainkan wajib menerima sepenuhnya tafsiran badan pimpinan sebagai sebuah kebenaran absolute, maka langkah penipuan terbesar sepanjang sejarah manusia yang menjadikan setiap Saksi robot hidup tanpa pemikiran adalah ia tidak boleh mempromosikan atau beropini atau mempertahankan gagasan pribadinya ketika menyangkut pemahaman Alkitab. Lengkaplah nasib para anggota Lembaga Menara Pengawal. Berikut kutipannya:
Pertama-tama, karena ”kesatuan” harus dipertahankan, seorang Kristen yang matang harus bersatu dan sepenuhnya hamonis dengan rekan-rekan seiman dalam ruang lingkup iman dan pengetahuan. Ia tidak mempromosikan atau bersikeras pada opini pribadi atau mempertahankan gagasan pribadi bila halnya menyangkut pemahaman Alkitab. Sebaliknya, ia memiliki keyakinan penuh pada kebenaran mengingat itu disingkapkan oleh Allah Yehuwa melalui Putra-Nya, Yesus Kristus, dan ”budak yang setia dan bijaksana”. Dengan menyantap makanan rohani yang disediakan ”pada waktu yang tepat” secara teratur—melalui publikasi Kristen, perhimpunan, dan kebaktian—kita dapat yakin bahwa kita mempertahankan ”kesatuan” dengan sesama Kristen dalam iman dan pengetahuan.—Matius 24:45. (Menara Pengawal, 1/8/2001, hlm. 14, merah dari saya)
Meyakini kebenaran absolute yang diberikan badan pimpinan adalah sebuah kewajiban. Tidak ada diskusi apalagi mempertanyakan tafsiran absolute yang diberikan oleh badan pimpinan di antara para Saksi sekalipun. Membicarakannya, secara negatif meskipun benar, merupakan hal tabu. Jika ada seorang Saksi yang mempertanyakan apalagi menjelek-jelekkannya dianggap mengajarkan kemurtadan. Lebih mengerikannya, jika ada Saksi membicarakannya kepada Saksi yang lain maka ia akan dilaporkan kepada penatua untuk mendapatkan konseling. Berikut pernyataan dari mantan Saksi Yehuwa berinitial Truth Servant dan WhiteAngleCries:

saya menyadari bahwa mungkin ada rekan saya Saksi-Saksi Yehuwa yang menganggap saya bukan Saksi, karena memang membicarakan hal yang 'negatif' sehubungan organisasi [sekalipun hal yang 'negatif' itu benar dan bertujuan untuk perbaikan kedepan] adalah hal yang tabu di organisasi kami. (Truth Servant di sini)

Semua saudara/i di sidang pikirannya sudah diracunin ajaran doktrin dan serentetan peraturan kaku bikinan WTS. Tidak ada yang bisa diajak diskusi. Karena itu sama saja bunuh diri, jika berbicara dengan mereka hal2 yang menyerang organisasi sama saja dengan mengajarkan kemurtadan. Kami semua diajar untuk melaporkan orang yg demikian ke penatua agar mereka bisa bertobat dan diluruskan. (WhiteAngleCries di sini)
Kesimpulannya? Ketika jw.org/id mengatakan “Tiap Saksi Yehuwa membuat keputusan berdasarkan hati nuraninya sesuai dengan prinsip Alkitab” hanyalah suatu propaganda dan dusta karena faktanya setiap Saksi Yehuwa tidak dapat mengambil keputusan berdasarkan hati nuraninya. Mengapa? Karena ia wajib menerima penafsiran badan pimpinan/hamba setia sebagai kebenaran absolute. Ia tidak boleh beropini atau mempertahankan pendapat pribadinya kecuali menerimanya. Jika seeorang Saksi Yehuwa menolak ataupun beropini pribadi tafsiran badan pimpinan, misalnya mengenai transfusi darah dan kehadiran Kristus 1914, maka dia akan ditegur telah meragukan keyakinannya tersebut dan jika bersikukuh dengan pendapatnya maka ia akan dipecat. Jadi bagaimana seorang Saksi bisa mengambil keputusan berdasarkan hati nuraninya jika ia beroleh intimidasi secara rohani dan kejiwaan? 

Tentunya masalah kepalsuan [mitos dan dusta] doktrin Saksi Yehuwa bukan hanya 2 butir di atas. Di bawah ini adalah daftar doktrin mitos dan dusta lainnya yang diklaim berdasarkan tafsiran sepihak badan pimpinan terhadap Alkitab:
  1. Menyingkap MITOS Dan DUSTA Menghalangi Manusia Mengasihi Allah
  2. FITNAH Doktrin TRITUNGGAL: Triteisme (TIGA Allah Menjadi SATU)
  3. DUSTA Dan MITOS: Lahir Baru Hanya Bagi 144,000 Orang
  4. Mitos Dan Bohong: Hamba Setia Dan Bijaksana Berhak Menafsirkan Alkitab
  5. Mitos Keselamatan: Aktif Mendukung 144.000 Orang (Kaum Terurap)
  6. Mitos: Yesus BUKAN Perantara Antara Allah Dan Saksi Yehuwa
  7. MITOS: Kedudukan Para Rasul SAMA Dengan Hamba Setia Dan Bijaksana
  8. DUSTA AGAMA: Jutaan Saksi Yehuwa Bukan Anak-Anak Allah
  9. Dusta AGAMA: Siapakah Pendiri Saksi-Saksi Yehuwa? Yesus Kristus!
  10. Pokok Anggur Yang Benar Dan Ranting-Rantingnya (Yoh. 15:1-8)
  11. Yesus Adalah Pokok Anggur Yang Benar, Tidak Ada Yang lain (Yoh 15:1-8)
  12. Pokok Anggur Yang Benar Dan Ranting-Rantingnya (Yoh. 15:1-8)
  13. Bisakah Saksi Yehuwa Menghasilkan Buah Roh Tanpa Persatuan Dengan Yesus?
  14. Apakah Roh Allah Membimbing Hidup Saksi Yehuwa? Tidak!
  15. Kehadiran Yesus Kristus 1914 Berdasarkan Fakta atau Mitos?
  16. Apakah Roh Kudus Tenaga Aktif Allah: Alkitabiah atau Mitos?
  17. Doktrin Saksi Yehuwa: Kematian, Kebangkitan dan Ujian Akhir
Jadi bagaimana menurut Anda artikel Bisakah Saksi Yehuwa Ambil Keputusan Berdasarkan Hati Nurani? Tidak!?

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Soli Deo Gloria

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)

9 comments :

  1. Belajar PAR isinya belajar mencemooh susunan Kristen

    Biarpun sekarang dituliskan, masih ogah mengakui sering mencela susunan Kristen
    Biarpun dikasi contoh celaan Babel baru, kerbau dicocok hidungnya, mendadak amnesia.
    Dimana hati nuranimu, hati nurani baru dipakai untuk milih warna, saksi bebas pilih warna apa saja.
    Baru sekarang terang baru, pemilu bebas ikut atau golput, masalahnya terang lama golput total sudah makan tumbal, orang Malawi yg malang nian jadi kelinci percobaan terang lama.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Jw.org memang situs yg nggak beres.

    Biarpun nggak beres, masih bisa buat ngetest mata, apakah mata kita masih jeli, apakah mata kita tidak juling.

    Ternyata FAQ 12 &13 nya kontradiktif. Yang 12 bilang dibatasi secara halus, yg 13 bilang dikasi kebebasan sebebas hati nurani. Yang 12 fakta, yang 13 kosmetik

    Ayo bukti in kalau hati nurani bilang ogah beli majalah apa bisa nunjuk in FAQ poin 13? Hati nurani nggak laku, harus beli majalah.
    Ayatnya dimana harus beli majalah? Baca FAQ No 12.

    Oh My God, Onde Mande, Bo..Abo, waduh biyung, Alamak, Bujuk Boneng

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. Saksi harus hidup dalam dua Dunia dan hidup dalam setengah nyata setengah dongeng, setengah kebenaran dan setengah kebohongan.

    Kalau Alice harus hidup di Wondeland shg judulnya "Alice in Wonderland"
    Saksi harus hidup di Watchtowerland shg judulnya "Witnesses in Watchtowerland"
    Di satu sisi kehidupan nyata harus berinteraksi dg dicap Babel baru di sisi lain harus hidup dikrangkeng majalah, dipenjara bro, iya bener dibui, di-sel masal negeri Watchtowerland.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Di dunia lama nggak ada orang yg kumpul2 ngebahas isi majalah misal sebut merk majalah TIME.
    Orang cukup baca sendiri2 (scr pribadi) terus selesai (langsung jadi update)

    Lebih gila lagi di dunia ini nggak ada orang yg membeo apa kata majalah.
    Burung beo tidak punya nurani, manusia punya nurani.
    Majalah bilang th1914 ada peristiwa penting, langsung dibahas dan membeo.
    Majalah bilang millions now living Will (never) Die, langsung di-beo

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  5. Film "Jumanji", kalau diplesetkan jadi "janji terus nggak pernah ditepati", isinya saksi terjebak papan permainan dadu, dan nggak pernah bisa menang, kalah terus Lha wong main dadunya sama King of Gambler watchtower, akibatnya saksi terkerangkeng dalam majalah, dan hukuman kalah main dadu harus hafal isi majalah, harus beli majalah, harus setor macem2.

    Kalah terus ni Ye...

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  6. Pucuk pimpinannya aja nggak punya nurani.
    Bukti in deh dgn kirim e-Mail atau surat komplain, pasti nggak ada respon memadai.

    Salah ajar itu rasanya seperti makan Tom Yum tapi bumbunya bumbu sayur lodeh. Tom Yum rasanya asam segar sedangkan lodeh citarasa nya gurih santan.
    Pucuk pimpinan yg tidak bernurani itu rasanya seperti orang yg tega nukar kuah Tom Yum diganti kuah lodeh. Udah gitu sambil ngomong sudah diperkenan.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  7. Nurani nggak pernah dipakai itu lama2 yg kena mental nya rusak.
    Mental suka berprasangka buruk: sedang ditolong malah berprasangka rebutan umat (merasa sedang jadi objek perebutan)
    Mental acuh tak acuh: ada yg salah pecat di depan mata, masa bodo
    Mental pasrah diajari salah terus nggak apa2 yg penting tertib.
    Mental suka berbohong dan berpikir tak logis: kalau ditanya kamu dulu suka mencela susunan Kristen ya? Dijawab nggak pernah koq. Kamu dulu mengabar apa kata majalah ya? Dijawab mengabar berita kerajaan/ Alkitab yg sebenar2 nya.
    Mental sudah biasa terpimpin dan takut berinisiatif.
    Dll

    Sungguh Tragis, gara2 majalah yg sudah digeletakin berdebu.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  8. Orang yg Matang-Rohani justru punya andil besar memenjara newbie dan junior, merenovasi perluasan sel penjara supaya muat banyak, dan giat masak sayur encer dan basi untuk warga binaan.

    Awas, kelewat matang jadi Busuk.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  9. Setiap bayi yg lahir, Allah hanya menuliskan hal yg baik dalam hati manusia. Selalu ada kebaikan di hati nurani manusia.

    Anak kecil mencontoh perbuatan jahat dari orang dewasa dan mengabaikan suara hati.
    Watchtower mengajari anak kecil hal2 jahat yg dibungkus seperti permen.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.