Anggota Kultus Mengasingkan Diri Dalam Satu Komunitas

saksi yehuwa anggota kultus
Anggota Kultus Mengasingkan Diri Dalam Satu Komunitas 
INGATKAH SAUDARA DENGAN Jim Jones, seorang pemimpin kultus berkebangsaan Amerika yang mendirikan gerakan Peoples Temple, dengan 900-an orang pengikutnya melakukan bunuh diri massal di Jonestown, Guyana? Jika tidak tahu, saya persilahkan Saudara googling mengenai kasus ini agar Saudara dapat memahami bahayanya mengikuti pemimpin kultus.

Lalu apakah persamaan antara Peoples Temple, ormas GAFATAR dan Saksi-Saksi Yehuwa? Mereka sama-sama kelompok kultus berkedok agama! Ya, meskipun masing-masing kelompok kultus memiliki perbedaan doktrin yang signifikan tetapi jika dicermati mendalam berdasarkan perspektif psikologi kultus; fakta-faktanya membuktikan bahwa setiap grup kultus tersebut memiliki persamaan secara umum yang dapat Saudara kenali. Kesamaan umum apakah yang dimiliki oleh GAFATAR dan Saksi-Saksi Yehuwa?

2 buah kesamaan telah saya bahas di artikel terkait:


Nah sekarang artikel Anggota Kultus Mengasingkan Diri Dalam Satu Komunitas akan membahas ciri kesamaan ke-3 berdasarkan penjelasan dari majalah Menara Pengawal edisi 15 Feb. 1994 yang mencirikan sebuah kultus berikut ini: 

Jelaslah, kultus biasanya dipahami sebagai kelompok-kelompok religius yang memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal. Biasanya mereka melakukan kegiatan religius mereka secara rahasia. Banyak kelompok kultus ini benar-benar mengasingkan diri dalam komune-komune. Pengabdian mereka kepada seorang yang memproklamasikan dirinya sendiri sebagai pemimpin manusia kemungkinan besar bersifat tanpa syarat dan ekslusif. Sering kali pemimpin ini membual bahwa mereka telah dipilih secara ilahi atau bahkan memiliki sifat-sifat ilahi. (Hlm. 4, kalimat merah dari saya)
Perhatikan salah satu ciri kelompok kultus berdasarkan uraian majalah Menara Pengawal yang saya akan bahas dalam artikel kali ini yaitu: “Banyak kelompok kultus ini benar-benar mengasingkan diri dalam komune-komune”. Apakah artinya? Setiap anggota kultus hidup bersosialisasi dalam komunitasnya sendiri. Misalnya, anggota GAFATAR bertransmigrasi atau hijrah [baca mengasingkan diri] ke Kalimatan untuk hidup bersama-sama sebagai sebuah komunitas. Demikian juga dengan Jim Jones membawa seluruh pengikutnya hijrah ke Jonestown, Guyana, Amerika Selatan. Untuk memahami alasan anggota GAFATAR hijrah ke Kalimatan, silahkan baca artikel di sini.

Setelah membaca ciri ke-3 suatu kultus, mungkin Saudara berkata, “Tunggu dulu. Saksi Yehuwa jelas tidak hidup dalam satu komunitasnya sendiri. Mereka menyebar dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Jadi jelas Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah sebuah kultus”.

Apakah benar demikian? Adalah benar bahwa Saksi-Saksi Yehuwa yang Saudara jumpai hidup di tengah-tengah masyarakat. Hal ini tidak saya sangkal. Namun demikian, pemimpin kultus memindahkan secara fisik para pengikutnya untuk hidup dalam satu komunitas merupakan teknik yang masih sangat primitif. Sebaliknya, organisasi Saksi Yehuwa adalah suatu kultus yang sangat canggih dan luar biasa lihai dalam memanipulasi anggotanya dengan teknik mind control. Badan pimpinan (pemimpin tertinggi) Saksi Yehuwa tidak perlu meminta para anggotanya berkumpul dan hidup di satu tempat secara fisik dalam suatu komunitas antara sesamanya. Teknik yang digunakan badan pimpinan demikian hebat dan efektif dari pada mengasingkan secara fisik para anggotanya untuk hidup dalam komunitasnya yaitu melalui teknik psikologi. Dengan pemanfaatan teknik psikologi mind control sudah membuat para Saksi Yehuwa hidup dalam satu komunitasnya sendiri meskipun mereka hidup di tengah-tengah masyarakat. Misalnya saja saya berikan contoh sederhana yaitu Gubenur DKI Jakarta, Ahok akan merelokasi para penghuni liar di Kalijodo pada 29/02/2016. Ahok perlu melakukan berbagai upaya untuk merelokasinya, seperti mengerahkan polisi dan tentara secara besar-besaran. Misalnya seluruh warga Kalijodo mengindap rodentiophobia (phobia terhadap tikus). Nah, untuk merelokasi warga Kalijodo, tidaklah perlu Ahok mengerahkan begitu besar sumber daya. Cukup melepaskan tikus-tikus ke dalam lingkungan warga, maka serentak setiap warga akan keluar terbirit-birit. Tidak berani kembali ke rumah. Memang illustrasi ini berlebihan tetapi faktanya dapat terjadi dan efektif. Jika Saudara memiliki phobia-phobia tertentu maka Saudara dapat memahami apa yang saya maksud. 


Hal ini pernah saya alami ketika melihat seorang tetangga terbirit-birit sambil berteriak-teriak keluar rumahnya dan tidak akan mau masuk ke dalam rumahnya sampai tikus tersebut berhasil dicari dan dikeluarkan dari rumah. Tentunya hal ini sangatlah merepotkan karena tidak mudah untuk menemukan seekor tikus yang masuk ke dalam rumah. Tetapi faktanya demikian.    

Demikian pula dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Badan pimpinan dengan sengaja menginternalisasikan phobia-phobia tertentu di dalam diri anggotanya agar hidup dalam komunitasnya sendiri meskipun secara fisik hidup di tengah-tengah masyarakat. Mau buktinya? Silahkan klik Ciri Kultus: Mengasingkan Diri Dalam Suatu Komunitas untuk buktinya.


Jadi bagaimana menurut Anda artikel Anggota Kultus Mengasingkan Diri Dalam Satu Komunitas, apakah gerakan GAFATAR dan Saksi-Saksi Yehuwa memiliki persamaan?

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Soli Deo Gloria

Note: Pembahasan GAFATAR sebagai suatu kultus juga dapat Anda temukan di sini

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)



* Secara pribadi saya tidak memahami doktrin yang diajarkan ormas GAFATAR. Namun demikian, tidaklah penting karena bukan masalah doktrin yang saya bicarakan melainkan ciri-ciri dari sebuah kultus.

1 comment :

  1. Saksi mengasingkan diri dalam komunitas sempit balai kerajaan

    Pemikiran saksi terasing dari jangkauan dunia luar, terputus, lost connection atau kagak nyambung dengan rasio orang normal alias pemikiran yg dipantek pada batasan yg ditetapkan majalah.

    Bukti:
    Jika kita tanya saksi. Siapa saudara seimanmu maka yg ada di pikiran saksi adl saudara sewatchtower.

    Jika kita tanya Berapa jumlah sahabatmu? maka yg kepikiran adl jumlah anggota sidang balai kerajaan alias sahabat sewatchtower.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.