Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), Apakah itu?


MASYARAKAT INDONESIA DIKEJUTKAN dengan raibnya dr. Rica Tri Handayani bersama dengan anaknya dan meninggalkan sepucuk surat untuk suaminya yang menjelaskan keinginannya “berjuang di jalan Allah”. Setelah diusut ternyata dr Rica ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah dan merupakan anggota GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara). 

Kisah menghilangnya dr Rica ternyata hanyalah puncak dari sebuah gunung es. Faktanya kemudian dilaporkan ribuan orang yang menghilang dan ditemukan keberadaannya di Kalimantan. Pertanyaannya adalah fenomena apakah ini? Artikel bersambung ini akan membahasnya, mengingat masalah gerakan GAFATAR sedang hangat-hangatnya dibicarakan, kemudian saya akan kembali menyelesaikan lanjutan dari artikel Kemurtadan Dalam Sejarah Kristen.

Tentunya pembaca blog ini bertanya-tanya; apakah hubungan ormas GAFATAR dengan Saksi-Saksi Yehuwa? Bukankah sama sekali tidak ada persamaannya? Dan Anda benar jika dilihat dari fenomena tampilan luarnya namun jika kita amati lebih mendalam maka kita akan melihat bahwa Saksi-Saksi Yehuwa dengan ormas GAFATAR memiliki banyak kesamaannya, meskipun tentunya bukan dalam masalah doktrin. Nah, kesamaan apakah yang dimiliki oleh kedua organisasi ini? Saya akan menyingkapnya berdasarkan publikasi majalah Menara Pengawal edisi 15 Feb. 1994 dengan judul sampul “Saksi-Saksi Yehuwa, Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah?” yang diterbitkan oleh Lembaga Menara Pengawal.

Sebelum saya membahas fenomena GAFATAR lebih jauh, perlu saya tegaskan bahwa walaupun saya tidak tahu detail ajaran GAFATAR secara mendalam dan hanya berdasarkan pemberitaan media massa. Namun demikian, saya dapat menduga bahwa gerakan GAFATAR merupakan sebuah bentuk kultus yang masih sangat kasar dan primitif, tidak secanggih organisasi Saksi Yehuwa. Tetapi meskipun masih sangat kasar, dampaknya sungguh sangat luar biasa. Apalagi yang canggih, bukan?

Nah, marilah kita bahas menurut majalah Menara Pengawal tentang beberapa kriteria sebuah gerakan kultus (baca di sini). Apakah itu? Majalah Menara Pengawal menyatakan:


Jelaslah, kultus biasanya dipahami sebagai kelompok-kelompok religius yang memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal. Biasanya mereka melakukan kegiatan religius mereka secara rahasia. Banyak kelompok kultus ini benar-benar mengasingkan diri dalam komune-komune. Pengabdian mereka kepada seorang yang memproklamasikan dirinya sendiri sebagai pemimpin manusia kemungkinan besar bersifat tanpa syarat dan ekslusif. Sering kali pemimpin ini membual bahwa mereka telah dipilih secara ilahi atau bahkan memiliki sifat-sifat ilahi. (Hlm. 4)
Kriteria pertama menurut Menara Pengawal adalah “kultus biasanya dipahami sebagai kelompok-kelompok religius yang memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal”. Pertanyaannya adalah apakah anggota GAFATAR masuk dalam kategori ini? Jawabannya “IYA”. Di manakah letaknya? Pertama, meskipun ketua GAFATAR menyatakan keluar dari paham Islam seperti yang dipahami secara umum tetapi GAFATAR juga memegang teguh paham ajaran Millah Abraham dan ketua GAFATAR mengklaim Ahmad Moshaddeq sebagai narasumber spiritual (baca di sini). Jadi jelas kelompok GAFATAR merupakan salah satu bentuk religius baru.

Kedua, dalam kasus dr Rica dengan membawa serta anaknya meninggalkan suaminya pergi jauh - hanya meninggalkan sepucuk surat - dengan alasan “berjuang di jalan Allah


Bukankah dr Rica meninggalkan suaminya dengan alasan yang tidak jelas dan tidak menginformasikan keberadaanya kepada keluarganya memiliki pandangan yang radikal dan praktek yang bertentangan dengan perilaku sosial yang normal? 

Bagaimana dengan Saksi-Saksi Yehuwa? Apakah memenuhi kriteria ini? Silahkan Anda membaca artikel Ciri Kultus: Pandangan Radikal dan Perilaku Yang Aneh untuk sebagian dari pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan perilaku sosial yang normal buktinya.

Ketika setiap orang tua berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya agar bisa - berkompetisi dalam dunia kerja yang semakin membutuhkan pekerja yang semakin trampil dan berpengetahuan - beroleh kehidupan masa depan yang lebih baik, tetapi anehnya seperti juga anggota GAFATAR yang tidak menyekolahkan anaknya, Saksi-Saksi Yehuwa yaitu badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa yaitu Gerrit Losch, 22 May, 2005 di hadapan ribuan anggotanya meminta mereka berhenti kuliah dan memfokuskan pada penginjilan (baca merekrut anggota tentunya untuk memperbesar bisnisnya) karena waktu kiamat sudah mendekat. baca di Bahaya Ajaran Menara Pengawal Atas Saksi Yehuwa: Pendidikan!

Apakah alasan pengikut GAFATAR tidak menyelolahkan anaknya? Menurut salah satu pengikut GAFATAR:

“Pemerintah kan tak mewajibkan anak-anak sekolah, tetapi wajib belajar. Bukan karena soal ekonomi, tapi lebih efisien dan maksimal mengajari anak cukup di rumah,” kata Sumanto, 35 (baca di sini)
Seperti juga anggota GAFATAR yang menjual harta bendanya, sebagian besar Saksi-Saksi Yehuwa menjual harta bendanya seperti rumah dan menunda memiliki anak karena mengira bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 1975. Baca Ajaran Saksi Yehuwa: Pengaruh dan Akibatnya. Bagaimana dengan anggota GAFATAR? Menurut salah seorang donatur GAFATAR pulau Jawa akan hancur dan tenggelam beberapa tahun mendatang sehingga GAFATAR menyerukan hijrah atau eksodus keluar dari Pulau Jawa (Baca di sini). Dan mungkin pulau Kalimantan menjadi tempat alternatif yang lebih baik untuk kehidupan di masa depan sehingga anggota GAFATAR menjual harta bendanya dan pindah ke Kalimantan.

Jadi bagaimana menurut Anda artikel Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), Apakah itu?, apakah gerakan GAFATAR dan Saksi-Saksi Yehuwa memiliki persamaan?

Artikel Pemimpin Kultus Mengaku Dipilih dan Bersumber Ilahi akan membahas ciri-ciri kesamaan lainnya yang menjadikan gerakan ormas GAFATAR dan Saksi-Saksi Yehuwa merupakan gerakan sebuah kultus.

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Soli Deo Gloria

Note: Pembahasan GAFATAR sebagai suatu kultus juga dapat Anda temukan di sini

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)


1 comment :

  1. Saksi harus ngaca pada Gafatar

    Gafatar dari didirikan sampai besar menyedot biaya yg besar, pas kebongkar ujung2nya tidak butuh waktu lama untuk ludes.
    Apalagi watchtower mendirikan gedung diatas pondasi kertas majalah, hanya butuh minyak jelantah dan korek api untuk meruntuhkan nya .
    Biar tahan api maka kertasnya harus basah, tapi kertas basah akan lumutan atau jamuran.
    Ujung2nya bubar juga, tinggal hitung mundur, nggak usah diapa2in.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.