Injil Berdasarkan Hikmat Allah Dan Hikmat Manusia (1 Kor. 1:18-31)

ARTIKEL INJIL KERAJAAN Palsu: Hidup Kekal Di Bumi Firdaus membahas tentang propagandainjil atau kabar baik lain” yang diberitakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa yang sebenarnya dikutuk oleh rasul Paulus karena para Saksi memberitakan “Injil atau Kabar Baikyang tidak sama dengan apa yang diberitakan oleh Paulus (Galatia 1:6-9).

Injil atau Kabar Baik” apakah yang diberitakan oleh rasul Paulus dengan begitu gigih dan tanpa gentar? Bagi Paulus, isi Injil yang diberitakannya merupakan kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16-17). Jadi apakah isi Injil tersebut? Kita dapat membacanya dalam 1 Kor. 15:1 yaitu saat Paulus mengingatkan jemaat Korintus akan “Injil yang aku beritakan kepadamu” dan telah diterima oleh jemaat Korintus, sebagai berikut:

Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; (1 Kor. 15:1-4)
Melalui surat itu, Paulus menegaskan kepada jemaat Korintus bahwa mereka telah diselamatkan jika mereka teguh berpegang pada Injil yang diberitakannya, yaitu bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan! Inilah berita Injil yang disampaikan oleh Paulus. Ya, 3 hal ini merupakan inti berita Injil yang Paulus kabarkan kepada segala bangsa. Sebenarnya, inti dari Perjanjian Baru adalah tentang rencana keselamatan manusia melalui karya Yesus Kristus; yaitu kelahiran-Nya, kematian-Nya untuk menebus dosa manusia dan kebangkitan-Nya. Dengan mempercayai Yesus Kristus dengan karya keselamatan-Nya maka manusia diselamatkan.

Pertanyaannya sekarang adalah mengapa “injil atau kabar baik” yang diberitakan oleh para Saksi Yehuwa tidaklah sama dengan apa yang diberitakan oleh rasul Paulus? Mengapa organisasi Saksi Yehuwa mempropagandakan “injil atau kabar baik lain” sebagai “suatu kerajaan yang akan mewujudkan maksud-tujuan Pencipta yang semula bagi manusia dan bumi ini” yaitu manusia akan hidup kekal di bumi firdaus! (Baca artikel INJIL KERAJAAN Palsu: Hidup Kekal Di Bumi Firdau). Saya memiliki 2 buah jawaban akan hal ini.

Alasan Pertama. Salah satu ajaran  Saksi Yehuwa yang begitu sesat adalah kematian Yesus Kristus di kayu salib bukan untuk menebus dosa-dosa manusia, yaitu dosa Anda dan saya; melainkan untuk menebus dosa Adam. Karena doktrin yang kontradiktif dengan inti Perjanjian Baru menjadikan berita Injil yang diberitakan Paulus sangatlah berbeda dengan apa yang diberitakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Seperti rasul Paulus mengutuk orang yang memberitkan injil lain selain yang diberitakannya, saya juga mengutuk injil Saksi Yehuwa karena akan membawa setiap manusia yang mengikutinya kepada hukuman kekal. Untuk detailnya silahkan klik artikel Apakah Yesus Menebus Dosa Adam Atau Manusia?.

Alasan Kedua. “Hikmat Allah dan Hikmat manusia.” Manusia sering mencemooh terhadap sesuatu yang sebenarnya ia belum mengerti. Manusia sering menganggap suatu kebodohan terhadap hal-hal yang sebenarnya ia belum pahami. Hal ini terjadi pula ketika manusia itu mendengar berita-berita tentang Yesus yang disalib. Karena ketidak-mengertiannya, mereka menganggap berita ini bodoh. Itulah yang dimaksud dengan “Hikmat Manusia”. Pemberitaan yang didasarkan kepada hikmat manusia jelas dapat menarik banyak orang.

Sebaliknya, “hikmat Allah” jauh berbeda. Dalam 1 Kor. 1:18-31 Paulus menulis bahwa pemberitaan tentang Injil salib yaitu kematian Kristus di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia sebagai suatu batu sandungan bagi bangsa Yahudi dan suatu kebodohan bagi orang Yunani. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang binasa, tetapi bagi orang yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Jadi hanya kita yang diselamatkan-lah yang bisa mengerti bahwa berita salib bukanlah kebodohan melainkan hikmat yang paling agung karena merupakan “hikmat Allah”. Demikian juga propagandainjil atau kabar baik hidup kekal di bumi firdaus” yang diberitakan oleh para Saksi Yehuwa didasarkan kepada hikmat manusia karena kelihatannya lebih masuk akal dan menarik minat banyak orang dibandingkan dengan berita Injil sejati yang berdasarkan hikmat Allah. 


Amsal 14:12 berkata, “ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”. Injil yang Saksi Yehuwa beritakan kelihatannya terlihat lurus, tetapi jelas ujungnya menuju maut. Demikianlah akhir hidup dari para Saksi Yehuwa yang tidak mau bertobat akan menuju maut pada akhirnya karena jelas-jelas memberitakan injil palsu yang dikutuk oleh rasul Paulus.

Jika Saudara kurang memahami siapa dan apa di balik ajaran Saksi Yehuwa dan ingin mengetahuinya, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus?.

Jika Saudara berkunjung ke blog ini dan sedang belajar atau berkeinginan untuk menjadi seorang Saksi Yehuwa, pertimbangkanlah segala sesuatu yang saya tulis di blog ini dengan daya nalar yang baik agar Saudara tidak terjerat kepada sebuah propaganda menyesatkan sebuah organisasi kultus berkedok agama Kristen yang tujuannya untuk menyesatkan dan memperbudak Saudara untuk memberitakan yang kelihatannya seperti suatu injil berdasarkan Alkitab tetapi sebenarnya injil yang berbeda yang diberitakan oleh Paulus dan dikutuk oleh Paulus karena memberitakannya. 


Bagaimana pendapat Saudara?

Soli Deo Gloria

Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka (2 Petrus 2:1)

Artikel Terkait:
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Injil Berdasarkan Hikmat Allah vs Hikmat Manusia (1 Kor. 18:31)

2 comments :

  1. Hikmat manusia rasanya ketinggian untuk ssy, lebih cocok degradasi moral, tidak berintegritas, tidak kredibel, pathetic, menyebalkan.

    Risalatnya juga sudah tidak objektif dan tidak bisa dipercaya/doyong sebelah/sempoyongan.

    Yohanes Pembaptis juga sudah mengingatkan kita dari kaum penyerong kerajaan surga dengan baptis kayangnya yg heboh.

    Plato, Aristoteles cs itu baru namanya hikmat manusia asli, bermanfaat dan tahan lama juga, dan tidak menipu.

    Klaim hikmat manusia kalau ditelusuri ujungnya adalah istilah yg dipakai ssy untuk menyombongkan diri. Akibat menelan terlalu banyak pil kesombongan.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Hikmat manusia terkadang dibutuhkan. Jangan sampai gara2 ssy, jadi ternoda.

    Hikmat Salomo dalam memimpin rakyatnya; hikmat pemimpin politik dalam menyudahi perang salib, hikmat manusia membuat 2 buah terusan yg berhasil memangkas jarak trilyunan mil. Adalah contoh hikmat manusia yang bermanfaat.

    Ssy hanyalah sampah majalah, macan kertas, hasil utak-atik kata, sulap kalimat, silat lidah, akrobat fakta, badut sirkus yg tidak bisa atraksi, menyedihkan.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.