Pemerintahan Baru Jokowi: Sebuah Harapan Baru

jokowi majalah time sebuah harapan baru
Majalah TIME “A NEW HOPE”
MAJALAH TIME EDISI bulan Oktober 2014 memuat foto presiden Indonesia ke-7, Jokowi (Joko Widodo) di sampul depannya dan tertera judul “A New Hope = Sebuah Harapan Baru”, artinya bangsa Indonesia berharap banyak kepada presiden Jokowi — akan dilantik pada 20 Oct. 2014 — dapat melakukan perubahan-perubahan signifikan akan kondisi bangsa Indonesia yang sarat dengan masalah seperti korupsi, ketidak-adilan hukum, ekonomi dan lain-lain masalah kebangsaan. Ya, rakyat Indonesia sangat berharap banyak kepada pemerintahan Jokowi dalam menyelesaikan banyak masalah bangsa ini.

Lalu apakah pemahaman seorang Saksi Yehuwa mengenai suatu pemerintahan pada umumnya? Bagaimana seorang Saksi Yehuwa memandang majalah TIME dengan judulnya “A New Hope = Sebuah Harapan Baru”?

Doktrin Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa kepatuhan dan kesetiaan mereka hanya kepada Yehuwa, yaitu kerajaan Allah yang merupakan pemerintahan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, para Saksi tidak memberikan salut kepada bendera suatu negara ataupun menyanyikan lagu-lagu kebangsaan; di mana mereka menganggap hal-hal tersebut bentuk dari penyembahan dan menduakan kerajaan Allah yang merupakan bentuk pemerintahan yang sebenarnya. Para Saksi Yehuwa juga menolak ikut serta dalam militer serta tidak ikut dalam berpolitik.

Saksi Yehuwa percaya bahwa penolakkan Yesus atas tawaran Iblis untuk memerintah dunia ini dan penolakkan permintaan bangsa Israel untuk menjadi raja Israel menjadikan bukti bahwa orang Kristen tidak terlibat dalam politik dan pemerintahan dunia ini. Oleh karena itu, bagi seorang Saksi Yehuwa membaca judul majalah TIME “A New Hope = Sebuah Harapan Baru” menjadi sebuah olok-olok karena bagi mereka; Kerajaan Allah adalah kunci yang sebenarnya untuk menuju dunia yang sungguh-sungguh bahagia. Bagi seorang Saksi Yehuwa, pemerintahan Kerajaan Allah benar-benar sebuah harapan baru, bukan pemerintahan Jokowi ataupun pemerintahan manapun juga. Oleh karena sikap mereka itu, banyak pemerintahan dunia salah menganggap para Saksi Yehuwa anti-pemerintah sehingga aktifitas mereka dilarang di beberapa negara.

Bagaimana pemahaman saya sebagai orang Kristen mengenai hal ini? Saya percaya bahwa memang satu-satunya harapan sejati bagi kebahagian dan kesejahteraan manusia adalah pada pemerintahan Kristus. Namun demikian, setiap pemerintahan berasal dari Allah didirikan untuk kebaikan umat manusia. Dan Yesus juga mengajarkan agar orang Kristen menjadi garam dan terang dunia (Roma 13:1, Mat. 5:13-15). Artinya, ketika saya masih hidup di dunia ini maka saya harus bisa menggarami dan menerangi dunia ini; setiap aspek kehidupan dunia ini, entah itu pemerintahan, dunia usaha, sekuler dan lain-lain bidang. Oleh sebab itu, saya akan berpartisipasi dalam setiap aspek kehidupan ini. Pada intinya, saya menjadi garam dan terang sehingga dunia ini menjadi lebih baik dibandingkan saya hanya mengkritik, menonton dan tidak berbuat apa-apa; berpangku tangan.

Misalnya saja Plt gubenur DKI Ahok (Basuki T. Purnama) merupakan seorang Kristen yang mencoba menjadi garam dan terang dunia ini dengan cara ikut berpolitik dan duduk dalam pemerintahan, yaitu menjadi wakil gubernur sehingga ia mampu menjadikan kota Jakarta lebih baik dari sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintahan manusia tidak sempurna dan memiliki banyak kekurangan karena dikelola oleh manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa (Roma 3:23). Namun demikian, berbuat sesuatu untuk menjadi garam dan terang agar dunia ini menjadi lebih baik merupakan kewajiban seorang Kristen.

Bagaimana pendapat Saudara?

Soli Deo Gloria

Artikel Terkait:
1. Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter
2. Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah Ke Rumah
3. Bukti Klaim PALSU Saksi Yehuwa: Pemilihan Ilahi
4. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!! Kiamat!!!
5. Pemerintahan Baru Jokowi: Sebuah Harapan Baru


Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. (Roma. 13:1)

8 comments :

  1. Presiden baru kita bp Jokowi memiliki kerendahan hati yg tidak dimiliki kontestan lawannya. Dari sini saja bersikap netral ala ssy rugi besar. Tidak salah kita menggunakan hak pilih yg pada akhirnya menentukan arah nasib bangsa selama 5 th kedepan.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Bp jokowi memberi harapan untuk orang yg telah menghinanya di media sosial dg memberi maaf.
    Dari lawan jadi kawan, berpelukan.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. SSY perlu direvolusi mentalnya agar tidak dijajah majalah.

    Manusia dijadikan mainan kereta, dipasang di rel yg dibikin oleh bp lmp, nggak boleh tengak-tengok kanan kiri, mutar-muter sampai baterenya habis. Nggak taunya cuma jalan ditempat untuk menyenangkan hati bp lmp.

    Sudah jelas belum?

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Jika kita bertanya kpd saksi: apakah kalangan berwenang yg lebih tinggi itu adl pemerintah? Pasti jawabnya bukan. Golongan itu adl eksklusif merujuk hirarki organisasi, dimana setiap saksi tunduk tanpa syarat pada hirarki ssy. Padahal ayat tsb adl penegasan ayat membayar pajak pada kaisar.

    Kaisar saat itu adl jelas2 penjajah yg menarik pajak jajahan, jika tidak bayar pajak artinya melawan pemerintahan kaisar minimal dipenjara dan diperlakukan kasar, maksimal luka2 campur dg kriminal. Dengan taat bayar pajak minimal masih bisa dapat kebebasan. Terpaksa bayar sambil menyerukan protes ternyata lebih baik daripada membangkang dan membusuk dalam penjara.

    Tunduk pada hirarki ssy, tidak dapat kebebasan apapun, malah terpenjara dalam aturan yg akan ditambah dari waktu ke waktu. Makin berat kewajiban yg akan ditanggungkan. Makin banyak dosa yg akan diajarkan. Sebaliknya lepas dari hirarki ssy akan mendapat pembebasan dr grup kultus sesat.

    Salam dua jari
    AS

    ReplyDelete
  5. Negara tanpa warganya mau tunduk, apa jadinya?

    Ini jawabnya jika tidak ada pemerintah:

    Kepolisisan ditangan swasta
    Pengadilan beda2 disetiap perbatasan wilayah kekuasaan swasta
    Sarana publik dikapling swasta. Jika lewat pantura jkt-sby tiap perbatasan dicegat polisi swasta yg melakukan pungutan sarana jalan.
    Para kriminal habis melakukan kejahatan tinggal kabur melintas batas swasta dg membayar dan bebas dari kejaran.
    Perang fisik antar swasta tidak ada habisnya
    Dll.

    Nah ketahuan sekarang terjemahan TDB : kalangan berwenang yg lebih tinggi bisa jadi swasta bermodal nyali besar (berotot preman).

    Kalau jokowi ototnya biasa2 aja tapi direspek orang. Pemerintahan jatuh ke tangan orang yg salahpun bisa diminimalisir dengan sistem pemerintahan yg benar dan lembaga pengontrol pemerintahan dan kekuatan pers yg menyuarakan kritik.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  6. Sok tahu nich pada kaya udah pernah ngomong sama saksi Yehuwa... Disamperin nanti takut dgn berjuta alasan utk menghindari hahahahha ujung ujung nya koment ini dimoderasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Didit damar ngasi tahu kalau di sidangnya banyak perintis senior yg bermulut pedas.

      Didit damar percaya persoalan bisa selesai dg metode galak-galakan, banyak-banyakan ayat.

      Salam
      AS

      Delete
    2. Didit damar gentar thd senior, berada ditengah2 polisi publikasi, matang publikasi, tetua2 publikasi.

      Didit muncul sbg bukan siapa2, nunjuk bekingnya di belakang yg siap nyamperin yaitu ketua geng.

      #blunder Didit damar, # metode debt collector , # perisai watchtower akan hancur

      Salam
      AS

      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.