Apakah Yesus Menebus Dosa Manusia?

apakah yesus menebus dosa manusia
Ajaran Saksi: Apakah Yesus Menebus Dosa Manusia
ALKITAB MENGAJARKAN YESUS Kristus adalah Sang penebus dosa manusia. Pengajaran ini merupakan tema sentral Perjanjian Baru karena inti atau tujuan utama kelahiran Kristus ke dalam dunia ini adalah untuk menyelamatkan (baca menebus) manusia dari dosa-dosa mereka. Mat. 1:21 mencatat: “Dia akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan engkau harus menamainya Yesus, karena ia akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka”. Dan berita Injil sejati yang diberitakan oleh rasul Paulus adalah tentang kematian Kristus untuk menebus dosa-dosa kita (1 Kor. 15:1-4). Namun demikian dalam artikel Apakah Yesus Menebus Dosa Adam Atau manusia? saya menjelaskan bahwa organisasi Saksi Yehuwa mengajarkan Yesus menebus (baca membayar) dosa Adam, bukan dosa manusia; saya dan Anda. Pengajaran demikian hanyalah berupa tafsiran tanpa berdasarkan Alkitab karena tidak ada satupun ayat Alkitab yang menyatakan secara tersurat demikian. Dan jika Saudara kaji artikel ini dengan seksama maka pernyataan saya itu sungguh masuk akal dan sesuai dengan ajaran bidat Saksi Yehuwa.

Hal yang menarik seorang Saksi Yehuwa berinital Truth Servant berkomentar bahwa “Saksi Yehuwa percaya Yesus menebus dosa manusia” berikut ini:

Saksi Yehuwa percaya Yesus menebus dosa manusia. Misalnya dalam buku “Sahabat Allah” hal. 24 ada kalimat “kita hendaknya berdoa dalam nama Yesus yang telah mati untuk menebus kita dari dosa.” Juga di Menara Pengawal Oktober 1990 hal. 12 ada kalimat “Ia adalah Putra Allah berbentuk manusia yang sempurna, yang kehidupannya dapat menebus dosa umat manusia.” Jadi saya kira tidak benar jika Saksi Yehuwa dikatakan mengajarkan bahwa Yesus Kristus tidak menebus dosa umat manusia. (di sini, italic dan bold dari saya)
Ya, saya setuju dengan pernyataan Sdr. Truth Servant yaitu Menara Pengawal memang mengajarkan bahwa “Yesus menebus dosa manusia”. Tetapi satu hal yang menarik dari pernyataan Sdr. Truth Servant yang sengaja saya bold di atas yaitu: “Saya kira”. Mengapa 2 kata “Saya kira” sangat menarik? 

Blog ini banyak membongkar apa yang seorang Saksi Yehuwa tulus kira atau pikir ternyata faktanya bertentangan dengan apa yang dikira atau dipikirnya. Misalnya:
  • Setiap Saksi Yehuwa tulus mengira melayani dan menyembah Allah Yehuwa, tetapi faktanya mereka menyembah organisasi. Ya, Saksi Yehuwa bukanlah penyembah Allah melainkan organisasi. (baca di sini).
  • Setiap Saksi Yehuwa begitu yakin mengira mereka percaya Allah, Yesus dan Alkitab. Tetapi fakta sebenarnya tidak. Saksi Yehuwa tidak percaya kepada Allah, Yesus maupun Alkitab. Baca di sini untuk bahasannya
  • Bahkan setiap Saksi Yehuwa mengira menjadi pengikut Kristus. Faktanya, tidak! Setiap Saksi Yehuwa mengikuti badan pimpinannya. Silahkan baca di sini untuk detailnya.
Teori ini disebut sebagai “indirect directives atau double standard” yang merupakan keahlian terampil pemimpin kultus yang luar biasa di mana ia mampu memanipulasi pikiran anggotanya seolah-olah percaya suatu hal padahal pada kenyataannya apa yang dipercayainya itu bertentangan dengan faktanya. Nah, demikian juga dengan Saksi Yehuwa percaya bahwa Yesus Kristus menebus dosa manusia. Organisasi Saksi Yehuwa sebenarnya tidak mengajarkan bahwa Yesus menebus dosa-dosa manusia meskipun secara tersurat mengajarkan demikian. Bagaimana mungkin? Di bawah ini jawabannya.

Pertama, dalam artikel Apakah Yesus Menebus Dosa Adam Atau manusia? juga membahas pengajaran Saksi Yehuwa Roma 6:7 yaitu “Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa”. Dalam ajaran bidat Menara Pengawal ayat tersebut ditafsirkan bahwa dosa perbuatan manusia selama hidup di dunia tidak diperhitungkan (dipertanggung-jawabkan) lagi karena kematiannya telah melunaskan dosa-dosanya sehingga ketika saat kebangkitan ia seolah-olah memiliki hidup dengan lembaran yang baru. Kapan penghakiman terakhir terjadi? Orang yang dibangkitkan akan dinilai dan diadili perbuatannya selama kerajaan 1.000 tahun. Jika ia memenuhi tuntutan Allah di masa 1.000 tahun maka ia akan beroleh hidup kekal. Sebaliknya, gagal memenuhi tuntutan Allah, ia akan musnah atau lenyap. Silahkan klik Apakah Yesus Menebus Dosa Adam Atau manusia? untuk memahami artikel ini dengan utuh.

Kedua, jika kita menggunakan daya nalar mengkaji ajaran Saksi Yehuwa tentang Roma 6:7 maka dapat disimpulkan bahwa faktanya ajaran Saksi Yehuwa tidak mengajarkan Yesus menebus dosa manusia! Bagaimana bisa? Karena bagaimana mungkin Yesus Kristus menebus dosa manusia jika dosa manusia telah dibebaskan oleh kematiannya? Ya, benar. Saya ulang sekali lagi ajaran sesat Saksi Yehuwa di bawah ini agar Saudara dapat memahami kesesatan ajaran ini.
  • Adalah benar Saksi Yehuwa percaya Yesus menebus (membebaskan) dosa manusia. Memang organisasi mengajarkan demikian secara tersurat dan setiap Saksi Yehuwa tulus mempercayainya ajaran Alkitab ini.
  • Organisasi Saksi Yehuwa menafsirkan Roma 6:7 bahwa kematian manusia [secara fisik] maka dosa-dosanya telah dibebaskan.
Apakah kedua-duanya doktrin Saksi Yehuwa tersebut benar? Tidak! Karena jika memang manusia mati berarti telah dibebaskan dari dosa-dosanya, bagaimana mungkin Yesus dapat menebus dosa-dosa manusia juga?  Dengan kata lain, Yesus tidak menebus dosa manusia karena dosa manusia telah dibayar oleh kematiannya sendiri. Jelas ajaran Saksi Yehuwa memang mengajarkan bahwa Yesus Kristus tidak menebus dosa-dosa manusia. Ini adalah kesimpulan yang logis.

Tentunya pengajaran tersirat Saksi Yehuwa yaitu Yesus tidak menebus dosa-dosa manusia merupakan ajaran bidat karena sangat melawan konsep karya keselamatan Yesus yang Alkitab ajarkan. Ini adalah ajaran Iblis sendiri dan memang tidak aneh jika Saudara baca artikel Sumber Doktrin Saksi: Yehuwa atau Setan menjelaskan sumber ajaran Saksi Yehuwa.

Tanpa beroleh penebusan Yesus Kristus maka kita dapat pastikan ke mana arah hidup kekekalan setiap Saksi Yehuwa yang meyakini doktrin setan ini. Dan mudah-mudahan doktrin setan ini tidak menjerat teman atau kerabat Saudara karena saat ini organisasi Saksi Yehuwa berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Pet. 5:8, LAI). Cara menghindari penyesatannya adalah dengan mereferensikan blog ini kepada teman dan kerabat Saudara.

Apakah Artikel Yesus Menebus Dosa Manusia? telah membuktikan ajaran setan Saksi Yehuwa yang melawan pernyataan Alkitab bahwa Yesus menebus dosa-dosa manusia?  

Bagaimana pendapat Saudara?

Soli Deo Gloria

Ada jalan yang lurus dalam pandangan seseorang, tetapi ujungnya adalah jalan-jalan kematian. (Amsal 14:12, NW)

Artikel terkait:
1. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
2. Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah ke Rumah?
3. Penyembahan Berhala Modern

6 comments :

  1. Yesus MENEBUS dosa manusia

    Kalimat

    Saya MENCURI uang 10 Miliar

    MENCURI = DOSA

    Yesus MENEBUS dosa; dosa = mencuri
    Yesus MENEBUS dosa saya ( mencuri)

    Kalimat Yesus MENEBUS dosa
    berarti KESALAHAN/DOSA mencuri oleh saya ditebus Yesus = kalimat aneh

    yang benar,

    Yesus MENEBUS AKIBAT DARI DOSA saya
    sekali lagi,

    Yesus MENEBUS AKIBAT DARI DOSA saya, BUKAN dosa saya

    Akibat dosa adalah PUTUSNYA hubungan roani manusia dengan TUHAN

    Dosa Adam dan Hawa adalah MELANGGAR perintah TUHAN,
    AKIBATNYA diusir dari taman Eden dan dihuku

    TOLONG BELAJAR BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

    Jadi, Mengapa tidak dikatakan: Yesus MENEBUS AKIBAT DARI DOSA manusia? Karena yang DITITIKBERATKAN dari dosa adalah AKIBATNYA dan TIDAK ADA frasa PENGGANTI yang lebih cocok untuk frasa AKIBAT DOSA

    TOLONG KEPADA SAUDARA DISANA BELAJAR BAHASA IBDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

    Jadi, siapa yang MENEBUS dosa Adam dan Hawa?
    Ingat kisah persembahan Kain dan Habel

    dalam debat sehat, tidak perlu panjang kali lebar

    Salam,
    Dajjal, 666

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mas Dajjal, 666

      Dosa mencuri ya tidak ditebus Yesus. Krn melanggar 10 perintah Allah & hukum cinta kasih.

      Yesus (lah yg)menebus dosa manusia, bukan dewa-dewi, bukan pula nabi/pemuka agama/rasul, raja/presiden pun bukan, bukan malaikat, apalagi organisasi sesat. Hanya Allah yg berinkarnasi lah yg sanggup melakukannya.

      Dosa berat masih memungkinkan diampuni berdasarkan iman orang tsb. Mis mencuri 1 trilyun , si pencuri sadar telah melanggar 10 perintah Allah/ hukum negara, terus dikembalikan utuh dgn disertai permintaan maaf/bahkan kesediaan membayar denda/kurungan badan, menurut anda yg seperti ini dosanya lenyap atau masih ada? Siapa yg menebus?

      Raja Herodes berdosa besar, tidak pernah menyesal, tidak beriman kepada Yesus. Yesus pun tidak menebus dosanya. Semua manusia yg tidak bertobat, berarti tidak memiliki iman, dosanya tetap ada.

      Ya, benar. Penebusan dosa Yesus bersyarat, yaitu hanya yg bertobat saja. Pertobatan di bibir saja akan terseleksi scr otomatis. Di semua agama berlaku demikian :yg bertobat yg ditebus dosanya, yg tidak bertobat untuk apa ditebus?

      Bertobat sebelum Yesus lahir pun, akan selamat, hal ini sudah tercatat, krn menuruti ajakan para nabi dg berpuasa (tanda tobat)
      Siapa yg menebus coba? Orang kristen akan menjawab Yesus. Muslim menjawab Allah SWT. Trinitarian percaya Yesus adl Allah yg berinkarnasi. Muslim percaya Yesus hanya nabi (Isa Almasih) & yg paling parah ssy percaya Yesus adl malaikat penghulu Mikael dlm wujud manusia & menebus dosa adam & dosa manusia ditebus sendiri2 melalui kematian badan.

      Mohon dikoreksi jika ada kesalah pahaman.

      AS

      Delete
  2. Tolong dimengerti kalimat ini

    YESUS MENEBUS DOSA MANUSIA

    Yang ditebus YESUS adalah DOSA manusia atau AKIBAT DOSA manusia

    tolong bandingkan dengan AKIBAT DOSA ADAM dan HAWA

    Marilah kita berbahasa indonesia ang baik dan benar

    Adakah frasa tepat untuk mengganti kata AKIBAT DOSA?

    Monggo SSY menjawab

    ReplyDelete
  3. Halo mas AWI.

    Mas menulis:

    "Karena bagaimana mungkin Yesus Kristus menebus dosa manusia jika dosa manusia telah dibebaskan oleh kematiannya?"

    Tanggapan:

    Poin yang bagus mas. Masuk akal. Semua ini karena tafsir keliru Saksi akan Rm 6:7. Ayat ini sebenarnya tidak mengatakan dosa manusia dibebaskan oleh kematiannya (sebagaimana yang diyakini Saksi, seolah-olah kematian menghapus dosa), melainkan kematian membuat seseorang tidak bisa melakukan dosa lagi (jadi bukan berarti dosa yang lalu-lalu terhapus). Untuk Saksi yang membaca hal ini, silakan renungkan kembali ayat Rm 6:7 itu. Gunakan terjemahan-terjemahan lain sebagai perbandingan, sebab TDB tidak murni menerjemahkan ayat itu, karena menambahkan imbuhan "-nya" pada kata "dosanya"; sesuatu yang tidak ada dalam teks Yunani.

    Selain itu, keyakinan bahwa kematian menghapus dosa tidak sejalan dengan Pkh 12:14

    "Sebab Allah yang benar akan membawa segala perbuatan kepada penghakiman sehubungan dengan segala sesuatu yang tersembunyi, apakah itu baik atau buruk." - Pkh 12:14

    Bagaimana Allah bisa menghakimi perbuatan buruk (dosa) jika dosa itu sudah terhapus/tiada dengan kematian?

    Ayat ini sekaligus menunjukkan bahwa hari "penghakiman" bukanlah masa kerajaan 1000 tahun, sebagaimana yang diyakini Saksi, sebab ayat itu adalah nasihat kepada orang-orang di jaman si penulis, bukan orang-orang di masa depan (kerajaan 1000 tahun).

    Salam

    Truth Servant

    ReplyDelete
  4. Wah, Pak awi, gambar yg diatas subliminal tuh.

    ReplyDelete
  5. salam ksaih,

    Firman Tuhan dalam Galatia 6 : 7 – 8 mengatakan “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”

    Sebenarnya, ada banyak ayat di dalam Alkitab yang mengingatkan kita untuk selalu hidup benar di dalam Tuhan.

    Galatia 6 : 9 menuliskan “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”

    Berbuat baik dan berbuat baik saat ini sering dicurigai oleh orang-orang tertentu sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

    Kalau kita melakukan kebaikan dengan setulus hati tanpa mengharapkan apa-apa, pada akhirnya akan menghasilkan kebaikan juga.

    Mazmur 126 : 5 menuliskan “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.”

    2 Korintus 9 : 6 dituliskan “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”

    Amsal 22 : 8 - 9 “Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.

    Pepatah yang mengatakan “siapa menggali lubang, dia sendiri yang akan masuk ke dalamnya” atau “siapa yang berteriak menjelek-jelekkan orang lain, dirinya sendiri lah yang jelek.” Setiap orangtua selalu mengingatkan anak-anaknya sejak kecil agar tidak berbuat kejahatan, tidak membodohi orang lain, mencaci orang lain atau merendahkan sesame ciptaan Tuhan. Karena hukum tabur tuai berlaku bagi kehidupan manusia.

    Sudah banyak contoh dan teladan yang bisa kita peroleh dari berbagai ritme kehidupan di muka bumi ini. Ada yang bisa kita jadikan pelajaran untuk menjalani hidup di kemudian hari, ada yang bisa kita jadikan contoh ketika kita melihat seseorang yang begitu sabar dalam melayani dan selalu mengucap syukur dalam segala kondisi.

    Mulailah menabur kebaikan dan menjauhi segala bentuk kejahatan yang merugikan orang lain terlebih-lebih merugikan diri sendiri. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, dan buang jauh-jauh rasa curiga, cemburu atau ingin menang sendiri. Menabur kebaikan dan menolong orang lain yang membutuhkan akan mendatangkan kebaikan juga. Amin.

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.