Keselamatan Dan Kesetiaan Saksi Yehuwa Pada Menara Pengawal

Keunikan Saksi Yehuwa
Sesungguhnya salah satu keunikan perilaku dari Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah terletak pada kepercayaannya kepada Allah Yehuwa, Yesus Kristus ataupun Alkitab sebagai Firman Allah.  Tidak, karena ada banyak orang yang mempercayai hal-hal yang mirip dengan keyakinan Saksi-Saksi Yehuwa, misalnya saja orang Kristen yang menyebut dirinya sebagai Christadelphians. Keunikan perilaku Saksi Yehuwa terletak kepada kesetiaan atau loyalitasnya kepada organisasi Lembaga Menara Pengawal yang dikendalikan oleh badan pimpinan atau kaum terurap yang mengklaim dirinya telah dipilih oleh Allah Yehuwa melalui Yesus Kristus pada tahun 1918/1919 (lihat Saksi Yehuwa Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah?). 

Ya, seperti yang dikatakan oleh Jan Groenveld pendiri situs Cult Awareness and Information Centre mengenai ciri-ciri perilaku sebuah kultus yaitu:

There will be great emphasis on loyalty to the group and its teachings.
Akan ada penekanan yang besar terhadap loyalitas kepada grup dan pengajarannya. (lihat Psikologi Sebagai Agama) 


Di dalam sebuah organisasi kultus, pemimpin kultus meminta para anggotanya bersikap loyal atau setia kepada dirinya sama seperti kepada Allah. Sebaliknya, di dalam organisasi keagamaan Kristen yang normal tidak memiliki pola-pola perilaku yang demikian. Orang Kristen bersikap loyal kepada Allah dan Tuhan Yesus saja, bukan kepada pendeta ataupun organisasi keagamaannya. Ketika seorang pendeta atau organisasi keagamaan di mana ia bergabung terbukti menyeleweng, tidak ada sedikitpun beban bagi orang Kristen untuk meninggalkan pendeta atau organisasi keagamaannya. Tidak ada kewajiban untuk bersikap loyal apalagi mencoba membela kesalahan pendeta atau organisasi keagamaannya.
Sebaliknya, bagi Saksi Yehuwa, ia memiliki kewajiban bersikap loyal dan bahkan membela organisasi keagamaannya; meskipun akal sehatnya sadar bahwa organisasinya itu nyata-nyata bersalah. Agar artikel ini tidak dianggap sebagai fitnah belaka. Perhatikan kutipan-kutipan berikut di bawah ini:

Para penyembah Yehuwa di pembuangan merasakan keterpautan kepada Zion, yang menggambarkan organisasi Allah. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjalin ikatan yang loyal dengan organisasi yang Yehuwa gunakan dewasa ini? (Menara Pengawal, 1/9/2006, hlm. 16)

Dengan cara apa saja saudara dapat mengembangkan loyalitas? Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan para penatua di sidang saudara. (Ibrani 13:17) Dengan mengakui bahwa Kristus adalah Kepala yang terlantik dari sidang Kristen, orang-orang Kristen yang matang memperlihatkan loyalitas kepada orang-orang yang terlantik itu ”untuk menggembalakan sidang jemaat Allah”. (Kisah 20:28) Betapa tidak pantasnya untuk menantang atau meremehkan wewenang para penatua yang terlantik! Saudara juga hendaknya memperlihatkan loyalitas kepada ”budak yang setia dan bijaksana” dan orang-orang yang digunakan untuk membagikan ”makanan pada waktu yang tepat”. (Matius 24:45) Segeralah baca dan terapkan keterangan-keterangan yang terdapat di Menara Pengawal dan publikasi-publikasi sejenis lainnya. (Menara Pengawal, 15/8/2000, hlm. 28)
Perhatikan kalimat-kalimat yang sengaja saya bold itu. Sikap loyalitas Saksi-Saksi Yehuwa harus diberikan kepada "organisasi Yehuwa yaitu Lembaga Menara Pengawal dan budak yang setia dan bijaksana". 

Tentunya kita bertanya-tanya, mengapa Saksi-Saksi Yehuwa harus memperlihatkan sikap yang loyal atau setia kepada 'organisasi ataupun kaum terurap'?

Pertama, keselamatan kekal setiap Saksi-Saksi Yehuwa bergantung pada bergabung dengan serta loyal kepada bagian organisasi universal Yehuwa yang ada di bumi. Ya, yang Anda baca tidaklah berlebihan. Keselamatan kekal setiap Saksi Yehuwa bergantung apakah mereka menjadi bagian dari organisasi Menara Pengawal dan bersikap loyal kepada kaum terurap yang berada di balik organisasi Menara Pengawal. Perhatikan kutipan berikut ini, perhatikan kalimat yang saya bold:

Selama periode terakhir ”dunia zaman purba” yang musnah dalam Air Bah, Nuh adalah ”pemberita keadilbenaran” yang setia. (2 Petrus 2:5) Pada hari-hari terakhir sistem sekarang, umat Yehuwa memberitahukan standar-standar Allah yang adil-benar dan menyatakan kabar baik tentang kemungkinan untuk selamat memasuki dunia baru. (2 Petrus 3:9-13) Persis sebagaimana Nuh dan keluarganya yang takut akan Allah dilindungi dalam bahtera, keselamatan orang perorangan dewasa ini bergantung pada iman mereka dan apakah mereka bergabung dengan serta loyal kepada bagian organisasi universal Yehuwa yang ada di bumi. (Menara Pengawal, 15/5/2006, hlm. 22)

Janganlah menarik kesimpulan bahwa ada jalan atau cara yang berbeda-beda yang dapat saudara tempuh untuk memperoleh kehidupan dalam sistem baru Allah. Hanya ada satu. Hanya ada satu bahtera yang selamat melampaui Air Bah, bukan sejumlah kapal. Selain itu, hanya akan ada satu organisasi—organisasi Allah yang kelihatan—yang akan selamat melampaui “sengsara yang besar,” yang semakin dekat. Sama sekali tidak benar bahwa semua agama menuntun ke satu tujuan. (Matius 7:21-23; 24:21, Bode) Saudara harus menjadi bagian dari organisasi Yehuwa, melakukan kehendak Allah, agar dapat menerima berkat-berkat-Nya berupa kehidupan kekal.—Mazmur 133:1-3. (Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi, hlm. 255)

Bagaimana saudara menanggapi penggenapan dari perumpamaan tentang ”gandum” dan ”lalang”? Fakta bahwa ”waktu menuai” dari ”anak-anak kerajaan” sudah jauh sekali membuktikan bahwa ”kesudahan [synte′leia] dari susunan perkara” telah mendekati akhirnya (telos). Sikap saudara terhadap ’saudara-saudara’ Kristus yang terurap yang seperti gandum dan perlakuan yang saudara berikan kepada mereka akan menjadi faktor yang menentukan apakah saudara akan masuk ke dalam ”hukuman yang kekal” atau menerima ”hidup yang kekal”. (Matius 25:34-46, BIS) Buktikanlah diri saudara sebagai rekan yang loyal dari golongan ”gandum” yang terurap, ”hamba yang setia dan bijaksana”, yang dilantik oleh Kristus untuk menyediakan ”makanan” rohani ”pada waktunya”. (Matius 24:45) Tetaplah giat dalam pekerjaan pengumpulan, karena ingatlah ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya [telos]”, dan ”orang yang bertahan sampai pada kesudahannya [telos] akan selamat.”—Matius 24:13, 14. (Menara Pengawal, w82_No. 47, hlm. 30) 
Kedua, Menara Pengawal mengajarkan setiap Saksi-Saksi Yehuwa untuk bersikap loyal tunduk kepada arahan 'budak yang setia dan badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa' berarti setiap Saksi-Saksi Yehuwa tunduk kepada Kristus, majikan budak itu. Dengan demikian, bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa tidak tunduk dan setia kepada 'badan pimpinan dan budak yang setia' jika dikaitkan ketundukan mereka berarti tunduk kepada Kristus sendiri? Otomatis setiap Saksi Yehuwa tunduk, bukan? Berikut kutipannya:
Memperlihatkan Respek yang Sepatutnya kepada Budak yang Setia


Alasan mendasar untuk memperlihatkan respek yang sepatutnya kepada golongan budak yang setia adalah karena dengan melakukannya, kita sebenarnya merespek sang Majikan, Yesus Kristus. Paulus menulis tentang kaum terurap, ”Ia yang adalah orang merdeka ketika dipanggil adalah budak Kristus. Kamu dibeli dengan harga tertentu.” (1 Korintus 7:22, 23; Efesus 6:6) Jadi, apabila kita dengan loyal tunduk kepada arahan budak yang setia dan Badan Pimpinannya, kita sebenarnya tunduk kepada Kristus, Majikan budak ituMemperlihatkan respek yang sepatutnya kepada sarana yang Kristus gunakan untuk mengelola harta miliknya di bumi merupakan salah satu cara kita ”mengakui secara terbuka bahwa Yesus Kristus adalah Tuan bagi kemuliaan Allah, sang Bapak”.—Filipi 2:11. (Menara Pengawal, 1/4/2007, hlm. 24)
Tentunya, apa yang diklaim oleh Lembaga Menara Pengawal tidaklah berdasarkan Alkitab. Alkitab tidak pernah mengajarkan manusia memperoleh keselamatan kekalnya dengan menjadi bagian dari suatu organisasi manapun. Ataupun sikap loyalitas dari umat Kristen kepada 'kaum terurap' menentukan keselamatan kekalnya. Ini bukanlah ajaran Alkitab. Ajaran Alkitab untuk memperoleh keselamatan adalah percaya kepada Tuhan Yesus saja (Yoh. 3:16). Bahkan Alkitab sama sekali tidak mengajarkan konsep 'kaum terurap'. Sungguh ironis jika setiap Saksi Yehuwa meyakini ajaran yang demikian. 

Dari uraian saya di atas, tidaklah salah jika saya katakan bahwa jatuh bangunnya iman Saksi-Saksi Yehuwa bergantung kepada Menara Pengawal (klik di sini untuk bahasannya). Oleh sebab itu, kita dapat lebih memahami perilaku dari seorang Saksi Yehuwa yang bernama Maxi-Sam yang begitu mati-matian dengan segala upaya membela Menara Pengawal yang telah terbukti membohongi pembacanya dalam mengutip Harner (klik di sini untuk bahasannya) karena iman Sdr. Maxi memang terletak pada sikap loyalitasnya kepada Menara Pengawal. Sesungguhnya tidak hanya Sdr. Maxi yang bersikap demikian, seluruh Saksi-Saksi Yehuwa memiliki sikap perilaku yang demikian karena mereka merupakan anggota dari sebuah organisasi kultus berkedok agama.

Artikel terkait:
  1. Artikel Kultus Menara Pengawal
  2. Hamba Setia & Badan Pimpinan Saksi Yehuwa
  3. Bukti Klaim Palsu Saksi Yehuwa

"Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. Dari buah-buahnya kamu akan mengenali mereka. Tidak pernah orang mengumpulkan buah anggur dari tanaman berduri atau buah ara dari rumput duri, bukan? Demikian pula setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna" (Mat. 7:15-17, NW)

9 comments :

  1. Bhahahahaha... si AWI...!
    "Si pandir mahatau" ini begitu terobsesi dgn pikiran-pikiran jahatnya sendiri dgn menuduhkan tuduhan keji bahwa setiap SSY adalah korban pengkultusan manusia (baca: LMP). Kasian kamu AWI..., kamu bisa-bisa aja menempatkan posisi lebih tahu bin paham dari kami perihal rumah tangga iman kami padahal kamu bukan kami? Aku SSY selama 43 tahun lebih ini tak ada merasa mengkultuskan Lembaga. Kamu itu apa? Sok tahu! Ada-ada saja ini orang.

    ReplyDelete
  2. Dear Anonim

    Terima kasih atas komentarnya.

    Ya saya akui saya adalah Si pandir dibandingkan Anda yang pastinya sangat pintar sehingga hanya mampu membuat komentar seperti di atas tanpa menyentuh substansi artikel thread yang saya buat.

    Apakah Sdr adalah orang yang berkomentar di 4 thread artikel kemarin?

    Jika, benar. Maafkan jika saya tidak menayangkan 4 komentar Anda karena bahasa yang Sdr gunakan tidaklah layak diucapkan oleh seorang Saksi Yehuwa yang saya kenal; sopan dan tulus hati.

    Jadi meskipun Sdr mengatakan sudah 43 tahun menjadi seorang SSY, faktanya bahasa yang Anda gunakan tidak ada bedanya dng orang dunia.

    Saya mohon lain kali Sdr berkomentar, bersediakah menyebutkan nama Sdr krn ini adalah peraturan yang berlaku di blog ini?

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Shaloom Pa AWI

      Berulang-kali Pa AWI selalu mengatakan bahwa Pa AWI sangat mengakui dan kagum dengan Saksi-2 Yehuwa yang Pa AWI katakan sopan, tulus hati, baik dll, tapi kenyataan yg pernah saya alami jarang saya temui yg demikian, kecuali ketika mereka (SSY) sedang 'berdinas'.

      Yang sering saya hadapi di kehidupan pergaulan sehari-hari dngn SSY malah sering saya dapati bahwa mereka cenderung 'tinggi-rohani', merasa paling benar, mencemooh/melecehkan Kekristenan tanpa merasa bersalah merupakan kebiasaan mereka sehari-hari dan mereka (SSY) sangat2 identik kelakuannya dan tidak sulit mengenali mrk.

      Saya cukup lama bergaul dengan SSY dan maaf saja Pa AWI bahwa saya BELUM PERNAH bertemu SSY yang mempunyai rasa KASIH yg TULUS seperti yang Pa AWI sering katakan, tentu berbeda saat mereka sedang 'berdinas': saya akui, saya seperti melihat orang yg berbeda pada ketika mereka dalam kehidupan sehari-hari.

      Satu hal Pa AWI, maaf ya saya ingin tanyakan, apa yang Pa AWI maksud dengan TULUS, apakah bisa dikatakan 'tulus' apabila 'sikap' SSY suatu saat, akan berbeda disaat yg lain.

      Tidak usah jauh jauh saya memberi bukti bahwa saya BELUM PERNAH bertemu SSY yg 'tulus' sbg 'orang baik', kita lihat saja sikap komentar dari komentator2 dari pihak SSY di blog ini, bahkan 2 PENATUA SSY saja yg pernah komentar di blog ini tidak ada yang menggambarkan 'mitos' kebaikan serta ketulusan dari SSY.

      Mohon pencerahannya ya Pa AWI

      Salam Kasih TUHAN YESUS KRISTUS, YEHUWA kita.

      Delete
    2. Shaloom Pa Binsar

      Ha. . ha . . ha . . ini merupakan bahasan topik-topik saya berikutnya yaitu black white thinking dan demand purity yang ditanamkan di dalam hati setiap SSY oleh MP.

      Tentunya ketika saya bicara 'SSY baik' dari perspektif saat 'berdinas' sehingga memberi kesan luar biasa 'baik dan sopan' yang diperlihatkan kepada pihak luar. Kesopanan dan kebaikan yang harus diperlihakan Saksi kepada pihak luar merupakan ajaran standard dari MP untuk merekrut orang menjadi anggota.

      Bgmn jika tidak sedang berdinas? Ya kembali ke sifat aslinya. Terbukti dari komentar-komentar (yang banyak) yang masuk tetapi saya tidak tayangkan karena begitu kasar. Semuanya caci maki dan kata-kata kebun binatang keluar. Mereka lupa bhw meskipun saya tidak tahu dan kenal saat bertemu tetapi Allah Yehuwa tahu. Jadi sebetulnya, mereka itu tidak takut kepada Allah Yehuwa; melainkan sedang memperlihatkan sikap loyal kepada MP.

      Tidak dapat saya sangkal bahwa bagi orang luar yang tidak terlalu mengenal Saksi; kagum akan hal ini. Tetapi bagi orang yang mengetahui lebih mendalam; contohnya seperti Bp, ya tidak sama sekali. Malahan sikap munafik yang diperlihatkan (meskipun tidak semua, tergantung per individu).

      Mengenai ketulusan? Saya yakin mereka adalah orang-orang tulus yang takut akan Allah. Sayangnya mereka dulunya tidak mengetahui ajaran Alkitab dng baik sehingga mudah tertipu oleh ajaran MP yang kelihatan luarnya 'masuk akal'. Mereka yakin seyakin-yakinnya (bahkan 1000% yakin) mengira sedang melakukan kehendak Allah Yehuwa. Tetapi sayangnya ketulusan, keluguan dan kedangkalan pengetahuan itu dimanfaatkan oleh Menara Pengawal utk memperbesar bisnisnya.

      Sikap tulus harus dibedakan dng sikap munafik. Mereka tulus mengira sedang menjalankan kehendak Allah, tetapi di dalam perjalanannya mereka bisa saja bersikap munafik ketika situasi mengharuskan mereka bersikap demikian agar terlihat 'sehat rohani'. Misalnya SSY diwajibkan utk membuat Laporan Dinas (berapa jam dan publikasi yg ditempatkan), jika jam dinas kurang dari standard; ya SY meng-up grade lah jam dinasnya sedikit agar terlihat baik. Ini tentunya munafik dan menipu diri. Tp hal ini biasa di kalangan SSY krn semuanya bersifat 'kewajiban' bukan 'suka rela'.

      Tinggi rohani? Pasti, ini adalah sikap elitisme yang dibangun oleh MP.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
    3. Shaloom Pa AWI

      Wah...Pa AWI sedang mempersiapkan artikel baru lagi, kabar baik yang selalu saya nantikan, terima kasih Pa.

      Saya baru mengeri skrg apa yg Pa AWI maksud 'tulus' nya SSY :

      SSY tulus melayani 'kewajiban2' dari Menara Pengawal karena MEYAKINI bahwa melayani Menara Pengawal sama dengan melayani ALLAH YEHUWA, artinya SSY sangat sangat tidak menyadari bahwa yang mereka lakukan sebenarnya HANYA melayani atau 'tunduk' pada ketetapan2 organisasi Menara Pengawal.

      Adakah cara yang sederhana Pa untuk menyadarkan SSY ini bahwa yang sedang mereka senangkan adalah organisasi Menara Pengawal dan bukan YEHUWA dan menyadarkan SSY untuk bisa mengerti bahwa organisasi Menara Pengawal bukanlah wakil ALLAH YEHUWA di bumi ini ataupun saluran komunikasi ALLAH..??

      Terus terang Pa AWI saya sangat kasihan melihat kehidupan dan cara hidup SSY ini, seperti yg pernah saya katakan bhw ada sdr saya yg menjadi SSY ini, kehidupannya jauuuhhh sekali dari kata : 'damai sejahtera', materi cukup mapan, tapi "KASIH" sejati dia tidak pernah rasakan.

      Sederhana saja Pa AWI, dimana ada tempat untuk kita bercengkarama mengumbar 'kasih' yang 'tulus' dan 'hangat'..?? Tentunya didalam keluarga besar kita sekandung bukan..?? Dan kapankah pada saat spt kehidupan kita yg sibuk seperti skrg ini, kita sekeluarga besar dapat berkumpul..?? Tentunya kan pada saat hari besar keagamaan spt Natal dan Paskah atau pengucapan syukur Ulang Tahun anggota keluarga dll, tentunya disanalah kita bisa berkumpul bersuka-cita dan bercengkrama dengan keluarga besar.
      Hal ini 'tidak bisa' sdr saya ini yg SSY rasakan, mrk mengucilkan diri karena menurut Menara Pengawal hal itu tudak diperbolehkan, saya sudah katakan bahwa ALKITAB tidak pernah melarang dan dia tetap berkeras, baginya Menara Pengawal lebih BENAR dari pada ALKITAB krn saya tanya dimana ayat ALKITAB yg melarang kita memperingati hal-2 tersebut, tapi yang dia jawab adalah publikasi MP bukan ayat ALKITAB.
      Kami kadang menangis berdoa di dlm pesta kami hanya untuk supaya dia jg bisa suatu saat nanti bersuka-cita bersama kami dan tidak harus selalu mengucilkan diri.

      Pernah suatu saat saya merasa sedih sekali melihat keadaan nya, saking dia ingin menikmati kue ulang tahun, dia membeli kue ulang tahun, ketika saya melihat ada kue ulang tahun saya tanyakan padanya "siapa yang ulang tahun..??", dia menjawab "kasihan deh lo, emg harus ultah utk menikmati kue ini..??", kasihan ngga sih dia Pa..??

      Saya minta dukungan doa dari Pa AWI ataupun pada pembaca blog ini utk sdr kandung saya ini supaya TUHAN YESUS membukakan hatinya dan sadar bahwa dia sedang dikelabui Menara Pengawal dan kembali sadar dan keluar dr pengaruh mind control nya MP.

      Salam Kasih TUHAN YESUS, YEHUWA kita.

      Delete
    4. Dear Pa Binsar

      Bp tulis:

      Adakah cara yang sederhana Pa untuk menyadarkan SSY ini bahwa yang sedang mereka senangkan adalah organisasi Menara Pengawal dan bukan YEHUWA dan menyadarkan SSY untuk bisa mengerti bahwa organisasi Menara Pengawal bukanlah wakil ALLAH YEHUWA di bumi ini ataupun saluran komunikasi ALLAH..??

      Yang diperlukan hanya Roh Kudus yang membuka pintu hati dan pikiran setiap SSY untuk melihat kepalsuan MP. Tidak ada cara yang lain.

      Ya, doa-doa sangat dibutuhkan untuk memenangkan peperangan rohani ini dan pastinya saya akan doakan sdr Bp itu sehingga boleh kembali kepada Kristus. Terus berharap dan berdoa kepada pertolongan Roh Kudus untuk menyadarkannya. Tolong referensikan blog agar ia bisa melihat lebih cepat kepalsuan MP. Blog ini didisain untuk membuat SSY berpikir lebih jernih akan MP.

      Pada prinsipnya tidak ada satu orang pun yang mau ditipu dan dimanipulasi. Ini yang mendorong mereka ingin keluar.

      Saya yakin bhw jauh di lubuk hati SSY yang berkunjung ke blog ini sadar bhw apa yang saya tulis adalah benar dan SSY itu sadar telah tertipu dan ingin keluar dari MP. Tetapi phobia-phobia yang diciptakan MP membuatnya sukar keluar, bingung, dan 'tidak tahu harus melangkah ke mana'. Memang tidak mudah. Dibutuhkan kesabaran juga.

      Asumsi saya ini telah dibuktikan oleh bbrp orang SSY yang telah bertobat, bukan? Sayangnya mereka tidak mau membuka diri untuk sharing pertobatannya itu. Padahal ini penting agar mereka lebih dibebaskan dari sisi emosional dan rasa bersalah. Dulu ketika masih di MP, mereka bersemangat mengabar tanpa kenal lelah dari rumah ke rumah. Sayangnya, setelah bisa melihat 'kebenaran sejati' malah menutup diri. Bukankah sayang?

      Salam kasih Kristus

      Delete
    5. Salam Jumpa Bpk. Binsar
      Saya Yuli,
      Membaca sharing bapak di atas,(mengenai saudara bapak yg membeli roti tart) saya pun pernah mengalami hal seperti di atas (jadi teringat pengalaman tidak masuk diakal selama PAR)
      Setelah mulai melepaskan diri dari PAR, saya bisa merasakan kesedihan bpk Binsar (ortu dan sdr2 saya )melihat orang2 terdekat terkena dampak doktrin2 MP.
      Benar yang disampaikan Bpk. Awi, yang dibutuhkan doa, supaya Roh Kudus menyadarkan, kesabaran dan dukungan keluarga.
      Saya sungguh berharap saudara Bpk dapat kembali kepada jalan "kebenaran".

      Salam Sejahtera


      Delete
    6. Shaloom Sdri.Yuli

      Salam jumpa juga, saya berterima kasih karena turut mendoakan sdr. saya ini, ya inilah yang kurang disadari SSY, kesedihan kami sbg saudara akan kesalahan jalan mrk, mrk berpikir bhw cukup mengasihi YEHUWA (pdhl LMP) saja dan tidak penting mengasihi sdr.

      Semoga sukacita yang dirasakan oleh keluarga besar sdri.Yuli sekarang, dapat jg segera kami rasakan, Amin.

      Salam Kasih Tuhan Yesus Kristus, Yehuwa kita

      Delete
  3. Bah, makin muak dan kasian aja aku baca setiap koment dri SSY.
    Setiap koment pasti ada yg out of topic (malah ada yg isinya cuman makian), bertele2,dan dusta.
    Memang benar Sdr. Binsar, mereka hanya alim, sopan dan berkelakuan baik kalo "berdinas". Diluar itu, keliatan deh, yang asli...Ga usah jauh2 lah cari contoh, bisa dibaca dari komentar setiap SY di blog ini....
    Mungkin ini akibat dari ajaran MP spya SY tidak perlu bersekolah yang tinggi....spya mereka mudah dibodohi dan dibohongi oleh pengajaran2 MP., mudah di" mind control", tidak terbiasa kritis sih......
    Hahaha, kacian deh para SY ini......

    Karyawan

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.